Pengusaha, IMF Hingga Wartawan Masuk Tim Reformasi Pajak

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Selasa, 20 Des 2016 09:45 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani resmi membentuk Tim Reformasi Perpajakan yang diisi tokoh-tokoh dari berbagai bidang.
Menteri Keuangan Sri Mulyani resmi membentuk Tim Reformasi Perpajakan yang diisi tokoh-tokoh dari berbagai bidang. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Keuangan (Kemenkeu) meresmikan pembentukan Tim Reformasi Perpajakan dan Tim Penguatan Reformasi Kepabeanan dan Cukai. Dalam tim bentukan Menteri Keuangan Sri Mulyani itu, terdapat beberapa tokoh dari berbagai bidang, mulai pengusaha hingga wartawan.

Berdasarkan salinan Keputusan Menteri Keuangan No. 885/KMK.03/2016 Tentang Pembentukan Tim Reformasi Perpajakan, diketahui terdapat empat tim yang dibentuk oleh mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.

Pertama adalah Tim Pengarah yang dipimpin langsung oleh Sri Mulyani dengan tujuh anggota, dimana salah satunya adalah Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode Muhammad Syarif.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kedua, Tim Advisor yang terdiri dari para ahli perpajakan seperti Romli Atmasasmita selaku Direktur Lembaga Pengkajian Independen Kebijakan Publik, Yustinus Prastowo sebagai Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA), dan Managing Partner Danny Darussalam Tax Center (DDTC) Darussalam.

Yang ketiga adalah Tim Observer. Tim ini terdiri dari pelaku usaha, lembaga keuangan internasional, hingga wartawan. Dari lini pengusaha, terdapat nama Teddy P. Rahmat bos Grup Triputra, Hariyadi Sukamdani selaku Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan Rosan Roeslani dari Kamar Dagang dan Indusri (Kadin).

Sementara, dari lembaga keuangan internasional, terdapat John Nelmes perwakilan dari Dana Moneter Internasional (IMF). Kemudian terdapat nama Ndiame Diop dan Rodrigo Chaves dari Bank Dunia, serta Melinda Brown dari Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD). Kemudian, dari perwakilan wartawan terdapat Direktur Pemberitaan di Metro TV Suryopratomo dan Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia, Arif Budi Susilo.

Terakhir adalah Tim Pelaksana yang dipimpin oleh Suryo Utomo selaku Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Kepatuhan Pajak. Tim ini memiliki anggota terbanyak karena menaungi tiga kelompok kerja di bidang Organisasi dan Sumber Daya Manusia; Teknologi Informasi, Basis Data dan Proses Bisnis; dan Peraturan Perundang-undangan.

"Kami akan meminta tolong semua pihak karena ini terlalu penting untuk negara kita. Tim kami juga pasti membutuhkan dukungan dari semua pihak, di Kementerian Keuangan, di seluruh jajaran pemerintah maupun di seluruh jajaran stakeholder yang lain," kata Sri Mulyani saat membuka Kick Off Meeting Tim Reformasi Perpajakan dan Tim Penguatan Reformasi Kepabeanan dan Cukai di Kantor Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Selasa (20/12).

Beberapa pihak eksternal yang disebut SMI akan membantu kedua tim tersebut antara lain Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), ahli, pengusaha, dan media massa.

"Kami akan melakukan pertemuan secara reguler dan tim dapat merasakan bahwa kita memang akan melakukan pertemuan ini untuk mendapatkan report," ujarnya.

Selain itu, Sri Mulyani akan melibatkan peran dunia internasional dengan mengundang keterlibatan Bank Dunia, IMF dan OECD sebagai peninjau tim.

"Kami akan minta dunia internasional yang memiliki kompetensi untuk mendapatkan perbandingan antar negara karena masalah pajak dan bea cukai ini bukan lagi masalah yang eksklusif satu negara tetapi operasi dari banyak perusahaaan maupun entitas ekonomi sudah accross the border," ujarnya. (gir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER