Jakarta, CNN Indonesia -- Ada yang tak biasa dari rutinitas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution ketika menyambangi kantornya pagi ini. Ia terkejut ketika keluar dari lift gedung kantornya, mendapati stafnya kompak memberi ucapan selamat ulangtahun seraya bernyanyi.
Ya, hari ini, Rabu (21/12), Darmin genap berusia 68 tahun. Pria yang lahir di Tapanuli, Sumatra Utara, dari pasangan (almarhum) Judin Nasution dan Asma Rangkuti tersebut mengaku jarang merayakan pertambahan usia. Bahkan, ia tak ingat berulangtahun hari ini.
"Tadi pagi, saat bangun, istri saya mengucapkan selamat ulang tahun. Lalu, saya bilang, siapa yang berulang tahun? Saya betul-betul lupa saya berulangtahun. Terimakasih kalian sudah mengingatkan," ujar Darmin usai tiup lilin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di usai yang tak lagi muda, Darmin menyebutkan bahwa masih banyak yang harus dikerjakannya untuk bangsa dan negara ini sebagai Menko Perekonomian. Namun, terhadap dirinya sendiri, ia bilang, tak banyak lagi yang diinginkannya.
Alih-alih menerima berkah nasihat, pria yang meraih gelar Doktor Ekonomi dari sebuah universitas di Paris, Perancis, itu justru memberi wejangan kepada stafnya untuk terus memperbaharui diri mereka. Ia meminta stafnya menjadi eksemplar baru setiap harinya.
"Hidup itu jangan cuma satu eksemplar dari sebuah publikasi, yang tak ada bedanya dengan yang lain. Tuhan nanti kecewa kalau kita semuanya sama saja. Semua harus melakukan sesuatu sesuai dengan bakat, dengan sepenuh hati," tutur dia, disambut senyum para stafnya.
Sebelum menjadi komandan tim ekonomi Presiden Joko Widodo sejak 12 Agustus 2015 lalu, perjalanan karir Darmin dimulai dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) pada periode 2000-2005 yang saat ini telah bersulih nama menjadi Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Sepak terjangnya yang cukup memuaskan membuat Darmin dilirik oleh Menteri Keuangan sekaligus Menko Perekonomian era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yakni Sri Mulyani Indrawati, yang kembali menjabat sebagai Menkeu saat ini.
Selang satu tahun setelahnya, suami dari Salsia Ulfa Sahabi Manoppo tersebut ditunjuk untuk menjadi direktur jenderal pajak dan mendapat tugas mengamankan penerimaan negara yang berasal dari pajak.
"Saat menjabat di Direktorat Jenderal Pajak merupakan saat yang paling berat. Ada tekanan untuk mengejar target penerimaan pajak yang begitu besar. Kalau tidak tercapai, tidak hilang dalam pikiran," terang Darmin.
Setelah hampir tiga tahun menjadi pimpinan aparatur pajak, Darmin melangkah ke kebijakan moneter dengan menjabat sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) pada 2010 lalu. "Kalau di BI itu lebih kepada memikirkan inflasi. Memang, perjalanannya banyak, sudah sangat komplit," imbuhnya.
Minta MaafDi akhir perayaan kecil di hari jadinya, Darmin juga meminta maaf kepada seluruh staf Kemenko Perekonomian karena gaya kepemimpinannya yang keras.
"Saya minta maaf apabila terlalu keras menekan. Apa boleh buat. Itu tidak ada maksud personal. Saya sadar bahwa gaya menekan agak berlebihan. Oleh karenanya, saya minta maaf. Semoga hari esok lebih baik. Terima kasih sekali lagi," tandasnya.
Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara yang turut hadir memberi kejutan kepada Darmin menganggap ayah dari Rizqi Nasution itu telah membawa membawa perubahan. Ia menilai, Darmin memberikan semangat dalam tim ekonomi Kabinet Kerja.
"Padahal, koordinator saya bukan pak Darmin. Tetapi, saya selalu dipanggil dan dekat dengan beliau. Usia 68 tahun hanya penanda, karena pak Darmin seperti masih di bawah 50 tahun. Pak Darmin membuat perubahan dalam ekonomi kita," pungkas Rudiantara.
(bir)