AJB Bumiputera Alihkan Nasabah Baru ke Cucu Usaha Tahun Depan

CNN Indonesia
Kamis, 29 Des 2016 09:37 WIB
AJB Bumiputera memutuskan untuk berhenti menerima polis baru agar kewajiban pembayaran klaim tidak semakin bertambah.
AJB Bumiputera memutuskan untuk berhenti menerima polis baru agar kewajiban pembayaran klaim tidak semakin bertambah. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera (AJBB) akan berhenti menerima polis baru setelah cucu usahanya PT Asuransi Jiwa Bumiputera (AJB) dan PT Asuransi Jiwa Syariah Bumiputera (PT AJSB) beroperasi pada Januari tahun depan.

Koordinator Pengelola Statuter Didi Achdijat menjelaskan, nantinya AJBB hanya akan melunasi pengajuan klaim oleh pemegang polis. Hal ini dilakukan agar tanggung jawab pembayaran klaim AJBB tidak semakin bertambah.

Nantinya, pengajuan polis baru akan dialihkan ke cucu usahanya PT AJB. Sehingga, AJBB hanya akan menerima lanjutan pembayaran premi dari pemegang polis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi penjualan melalui PT AJB dan PT AJSB, nanti AJBB hanya akan meneruskan memberikan pelayanan kepada pemegang polis yang sedang berjalan hinga klaim nya jatuh tempo," ungkap Didi, kemarin.

Didi menerangkan, untuk tahun ini pendapatan premi hingga akhir tahun berjumlah Rp3,8 triliun. Sementara, jumlah klaim yang harus dibayarkan sebesar Rp5,3 triliun. Sehingga, AJBB defisit sebesar Rp1,5 triliun.

Tak sampai di sana, pengelola tim statuter juga memprediksi jumlah klaim yang harus dibayarkan pada 2017 hingga 2019 akan menjadi puncaknya karena banyaknya polis yang telah jatuh tempo dalam tiga tahun tersebut.

Menurut Didi, jumlah klaim pada 2017 sendiri ditaksir dapat mencapai Rp5 triliun. Namun, jumlah pendapatan premi merosot menjadi hanya Rp2,7 triliun. Kemudian, dua tahun selanjutnya, diperkirakan jumlah klaim masih berkisar Rp4 triliun hingga Rp5 triliun. Sementara, pendapatan premi juga tak menutupi jumlah klaim tersebut.

"Diperkirakan defisit sekitar Rp200 miliar per tahunnya, tapi setelah itu jumlah klaim akan jauh berkurang," ujarnya.

Tim pengelola statuter memprediksi, jumlah klaim akan habis pada tahun 2086 atau sekitar 70 tahun lagi. Namun sebelumnya, Didi sempat menyatakan, jika AJBB tak menambah nasabahnya dari posisi saat ini, maka kewajiban klaim yang harus dibayarkan kepada pemegang polis akan habis pada 2060.

Adapun, cadangan dana yang dimiliki perusahaan sendiri tak lebih dari Rp12 triliun. Maka dari itu, AJBB tentu sulit untuk melaksanakan kewajibannya membayar klaim. Tim pengelola statuter pun memutar otak agar AJBB dapat terus bernafas, setidaknya hingga beberapa tahun mendatang atau sampai semua klaim lunas dibayarkan.

Sebelumnya, AJBB direncanakan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) lewat skema backdoor listing atau tanpa melakukan penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering/IPO) melalui aksi korporasi rights issue yang dilakukan oleh PT Evergreen Invesco Tbk (GREN). Namun, penerbitan rights issue tersebut gagal dilakukan tahun ini dan akan dilanjutkan tahun depan.

Tak mau menunggu yang tak pasti, AJBB memiliki alternatif lain dengan mengumpulkan beberapa aset yang dimiliki yang akan dijual secara bertahap.

Beberapa aset tersebut berupa aset finansial sebesar Rp5,1 triliun, properti Rp3,2 triliun, dan harta yang tidak terlihat (intangable) sebesar Rp1 triliun. Aset properti tersebut nantinya akan dibeli oleh Evergreen dengan pembayaran secara bertahap selama lima tahun melalui surat sanggup bayar atau promissory notes.

Selain itu, AJBB juga telah mendapat suntikan modal senilai Rp2 triliun dari konsorsium yang digagas pengusaha Erick Thohir, yang disuntikkan kepada cucu usaha AJBB yakni, PT AJB. Artinya, total modal yang bisa didapat AJBB tahun depan berjumlah Rp11,3 triliun.

"Yang disuntik PT AJB nya, jadi itu yang mau diperkuat dulu," katanya

Nafas panjang AJBB, lanjut Didi, juga akan dibantu oleh PT AJB yang akan berbagi keuntungan (profit sharing)sebesar 40 persen kepada induknya selama 12 tahun mendatang. Rencananya, PT AJB akan mulai beroperasi pada Januari tahun depan.

"PT AJB juga akan bertindak sebagai administrator klaim dan premi dari AJB Bumiputera dengan model kerja sama profit sharing," pungkas Didi.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER