Jakarta, CNN Indonesia --
Jelang laporan akhir tahun ekonomi dalam negeri, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak mendatar (sideways) dengan potensi menguat tipis pada perdagangan hari ini, Rabu (4/1).
Analis Recapital Securities Kiswoyo Adi Joe mengungkapkan, data ekonomi yang tengah dinanti-nanti pasar adalah data pertumbuhan ekonomi hingga akhir 2016 dan cadangan devisa. Selain itu, pelaku pasar juga cenderung menahan transaksi menunggu Donald Trump dilantik menjadi Presiden Amerika Serikat (AS) pada Januari ini.
“Menjelang pelantikan Donald Trump menjadi Presiden AS, pelaku pasar wait and see menunggu kebijakan-kebijakannya dan pengaruhnya,” ujarnya, Rabu (4/1).
Kiswoyo memprediksi, pergerakan IHSG hari ini belum banyak berubah dari posisinya kemarin. Terlebih, suasana cuti awal tahun masih terasa. “Sentimen positif belum ada. Arahnya, IHSG belum banyak bergerak,” terang dia.
Adapun, data ekonomi mengenai inflasi Desember 2016 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) sedikit banyak telah membawa angin segar bagi laju IHSG mengawali tahun ini. Inflasi Desember tercatat 0,42 persen.
Sementara, tingkat inflasi sepanjang tahun lalu hanya 3,02 persen atau turun dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu 3,35 persen. Itu tentu berpengaruh juga untuk IHSG. Diproyeksi, IHSG bergerak dalam rentang support 5.200-5.400.
Sementara itu, Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya menilai, pergerakan IHSG tengah membentuk pola kenaikan jangka pendek berpeluang terkoreksi secara terbatas.
Rilis data inflasi Desember dan tahunan pada 2016 membuktikan ekonomi nasional cukup terkendali. "Ini dapat menjadi faktor penunjang kuat untuk pertumbuhan ekonomi yang baik pada tahun ini,” imbuh Wiliam.
Ia memprediksi, IHSG pada perdagangan hari ini bergerak dalam rentang support 5.221 dan resisten 5.336.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(bir)