Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan pemerintah Indonesia perlu mempersiapkan kebijakan moneter untuk mengantisipasi dampak kebijakan yang akan diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih, Donald J. Trump.
"Kita bisa mengantisipasi dengan kebijakan moneter untuk mencoba menetralisir (dampak dari kebijakan yang diterapkan oleh Donald Trump). Kalau itu terjadi, ya kita akan lihat untuk antisipasinya," ujar Sri Mulyani di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jumat (13/1).
Hal ini menurutnya perlu dilakukan Pemerintah Indonesia sesuai dengan pengambilan kebijakan yang mungkin dilakukan juga oleh pemerintahan AS, yakni menjadikan kebijakan moneter sebagai penetral dari penggenjotan kebijakan fiskal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pasalnya, Sri Mulyani menyebutkan, Trump akan menggunakan seluruh instrumen fiskalnya di dalam negeri untuk melakukan ekspansi sehingga AS perlu mengeluarkan kebijakan moneter untuk mengimbangi.
Adapun hal ini dilakukan pemerintahan AS untuk mengejar ekspektasi terhadap laju inflasi yang diharapkan kian meningkat. Selain itu, Sri Mulyani juga melihat penggenjotan inflasi dari instrumen fiskal ini selaras dengan potensi yang terlihat dari positifnya data ketenagakerjaan dan produksi AS.
Saat hal tersebut dilakukan Trump, Sri Mulyani menilai pemerintah Indonesia perlu menyiapkan antisipasi dari dampak selanjutnya, yakni pengaruh inflasi AS kepada pertumbuhan ekonomi AS dan dunia.
"Kalau lihat ekspansi dari pertumbuhan ekonomi AS positif karena berbagai kebijakan yang dilakukan, tentu ada pengaruhnya kepada pertumbuhan ekonomi dunia," imbuh Sri Mulyani.
Dampak tersebut, harus pula diimbangi pemerintah dengan sejumlah kebijakan yang akan segera dipetakan oleh pemerintah Indonesia. Selain itu masih ada bayang-bayang kebijakan proteksionis yang juga akan diterapkan oleh Trump.
Pasalnya, meski memperkirakan AS akan sangat ambisius mengejar inflasi dan pertumbuhan ekonomi, kebijakan proteksi justru diperkirakan akan memberikan efek yang negatif kepada dunia.
"Jadi, kita lihat bagaimana dampak langsung di antara kedua sisi kebijakan pemerintah AS," tutupnya.