Denpasar, CNN Indonesia -- PT Digital Alpha Indonesia melalui layanan keuangan pinjam meminjam berbasis daring (Fintech Lending) mikro UangTeman.com mulai melayani provinsi Bali per 1 Februari 2017 lalu. Ekspansi ini membuat UangTeman sebagai pelopor perusahaan fintech lending yang telah merambah luar Pulau Jawa.
CEO dan Co-Founder UangTeman Aidil Zulkifli mengatakan, saat ini serapan dana pinjaman yang disediakan masih terpusat di Pulau Jawa. Padahal kegiatan ekonomi di luar Pulau Jawa sangat potensial dan perlu dukungan lembaga jasa keuangan.
Ia berharap kehadiran UangTeman di pulau Dewata itu bisa memperkecil gap terhadap kebutuhan pinjaman yang sangat besar di Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aidil menyebutkan, khusus di Bali UangTeman menargetkan mampu menggelontorkan pinjaman kepada para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang menjamur di Bali.
Tahun ini, UangTeman mengalokasikan pinjaman hingga Rp100 miliar yang siap dikucurkan ke seluruh daerah. Angka ini meningkat dari realisasi pinjaman yang diberikan selama tahun 2016 yakni sebesar Rp35 miliar.
"Masih banyak orang di daerah kesulitan memperoleh akses untuk meminjam uang buat model usahanta yang akhirnya malah mengarah meminjam ke tengkulak," ujar Aidil di Denpasar, Bali, Jumat (3/2).
Sementara itu Deputi CEO Rio Quiserto menjelaskan, ekspansi ke Bali seiring dengan angka permintaan aplikasi yang terus meningkat. UangTeman menyediakan plafon pinjaman hingga Rp4 juta dengan tenor 30 hari bagi setiap nasabah.
Untuk pinjaman, pertama nasabah bisa mengajukan pinjaman hingga Rp3 juta dengan bunga 1 persen per hari. Apabila nasabah dapat melunasi pinjaman pertamanya tepat waktu, nasabah diperkenankan mengajukan pinjaman kedua hingga Rp4 juta dengan beban bunga turun menjadi 0,75 persen per hari.
Apabilah nasabah melewati masa tenggat waktu masa pelunasan, nasabah akan dibebankan biaya layanan tambahan sebesar Rp50.000 satu kali dan tambahan biaya lain berjalan sebesar Rp10.000 per hari.
Soal legalitas, menurut Direktur Marketing dan Komunikasi UangTeman Donna Arifin mengatakan, saat ini UangTeman tengah menunggu keluarnya izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dona mengatakan, perseroan menargetkan bakal mendapat perizinan pada akhir kuartal I 2017.
"Setelah mendapat izin, UangTeman akan mendapat legal disclaimer dari OJK. Dan semakin mantap menjadi perusahaan fintech yang berada di bawah pengawasan OJK," jelasnya.
Saat ini total nasabah UangTeman sejak 2015 sudah ada lebih dari 5.000 nasabah dengan jumlah transaksi 16.000 kali dengan jumlah pengajuan aplikasi sebanyak 50.000 aplikasi.
Selama 22 bulan beroperasi di Indonesia, Rio menerangkan, UangTeman telah melayani di wilayah Jabodetabek, Yogyakarta, Magelang, Solo, Bandung, Surabaya dan Semarang. Pada akhir Februari nanti, UangTeman akan melanjutkan ekspansinya di Makassar.
(gir)