Rasio Kredit Macet UangTeman Tembus 3 Persen

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Jumat, 03 Feb 2017 18:14 WIB
Deputi CEO UangTeman Rio Quiserto mengatakan, bisnis pinjam meminjam dengan skala mikro di Indonesia memang memiliki risiko yang cukup tinggi.
Deputi CEO UangTeman Rio Quiserto mengatakan, bisnis pinjam meminjam dengan skala mikro di Indonesia memang memiliki risiko yang cukup tinggi. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Denpasar, CNN Indonesia -- Sebagai pemain baru di bisnis fintech, PT Digital Alpha Indonesia atau yang dikenal dengan UangTeman.com memilih hati-hati dalam menyalurkan pinjaman dengan skala mikro kepada para nasabahnya.

Deputi CEO UangTeman Rio Quiserto mengatakan, bisnis pinjam meminjam dengan skala mikro di Indonesia memang memiliki risiko yang cukup tinggi. Terlebih, UangTeman menawarkan pinjaman kepada nasabah tanpa harus menyertakan jaminan atau agunan.

Tercatat, sejak beroperasi April 2015 lalu hingga kini, rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) UangTeman telah mencapai 3 persen atau setara dengan NPL industri perbankan tahun lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami cukup ketat dalam menerima aplikasi, hanya sekitar 30 persen dari 100 persen orang yang mendaftar yang bisa kita terima," ujar Rio dalam konferensi pers di Denpasar, Bali, Jumat (3/2).

Oleh sebab itu, selayaknya perbankan, perusahaan juga harus menyisihkan sejumlah dana tersebut untuk menjaga kualitas pembiayaan apablia ada nasabah yang tidak sanggup melunasi pinjamannya.

"Yang mayoritas itu akibat nasabahnya tiba-tiba menghilang, ada sekitar 70 hingga 80 persen, ya sebagaian lagi ada yang meninggal dunia dan ada yang dipecat dari kantornya jadi kehilangan sumber penghasilan. Jadi penyebab kredit macet itu bisa bermacam-macam," ujarnya.

Khusus tahun ini, UangTeman menargetkan rasio NPL UangTeman bisa ditekan di bawah level 3 persen. Untuk mencapai target tersebut, UangTeman akan menyeleksi nasabah lebih ketat pada tahap awal.

"Karena dengan seleksi yang ketat di awal itu akan mengurangi beban kita unutk nasabah yang tidak membayar," ujar Rio.

Dari segi teknologi, perusahaan menerapkan teknologi algoritma yang mengedepankan kecepatan dan kredit scoring sehingga setiap aplikasi yang masuk dapat dengan mudah membaca karakter para calon nasabah sebelum menerima pinjaman.

CEO dan Co-Founder UangTeman Aidil Zulkifli menambahkan, perusahaan juga telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) kerja sama dengan Pefindo Biro Kredit untuk memperbaiki kualitas kredit UangTeman ke depannya.

"Pefindo akan membantu memberikan validasi data dan credit scoring nasabah sebelum aplikasi pembiayaannya kami terima," ujar Aidil.

Sebagai informasi, UangTeman telah membukukan pertumbuhan pembiayaan cukup signifikan selama tahun 2016. Sepanjang tahun lalu anak usaha dari perusahaan Singapura itu telah mencatatkan total pembiayaan hingga Rp35 miliar per akhir Desember 2016. Tahun ini perusahaan menargetkan mampu mengucurkan pinjaman hingga Rp100 miliar. (gir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER