Menko Darmin Tak Berani Jamin INSW Bakal Tingkatkan Ekspor

Yuliyanna Fauzi | CNN Indonesia
Senin, 06 Feb 2017 19:00 WIB
Volume ekspor yang meningkat harus diimbangi dengan kemudahan perizinan dari kementerian/lembaga pemerintah.
Volume ekspor yang meningkat harus diimbangi dengan kemudahan perizinan dari kementerian/lembaga pemerintah. (CNN Indonesia/Djonet Sugiarto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution enggan mengklaim bahwa peningkatan ekspor dan impor akan terjadi usai sistem perizinan secara elektronik atau online dalam Indonesia National Single Windows (INSW) rampung dibenahi.

"Kita percaya ekspor impor bisa membaik tapi bagaimana persisnya, nanti kami lihat," ujar Darmin di Kantor Pengelola INSW, Senin (6/2).

Menurut Darmin, saat ini kinerja volume dan nilai perdagangan ekspor dan impor telah membaik, namun perizinan perdagangan dari luar ke dalam maupun dalam ke luar negeri masih memiliki banyak kendala sehingga perlu dipercepat dan dibuat seefisien mungkin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk itu, dirinya ingin membenahi satu per satu sektor perizinan ekspor dan impor yang selanjutnya akan diselaraskan ke dalam paket kebijakan ekonomi jilid ke-15 yang saat ini masih dirampungkan oleh kementeriannya.

Dalam paket kebijakan ke-15 tersebut, Darmin akan membuat tiga sektor bersinergi, yakni INSW, waktu bongkar muat barang atau dwelling time, dan kelogistikan, termasuk soal Pusat Logistik Berikat (PLB).

Selanjutnya, pemerintah juga akan menyelaraskan dengan pembentukan Indonesia Single Risk Management (ISRM) yang ditargetkan dapat rampung pada Agustus 2017 mendatang.

"Ada konektivitas antar semuanya. Namun, memang isinya adalah kelogistikan dan INSW," imbuh Darmin.

Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mendukung penuh rencana pemerintah mempercepat sektor kelogistikan dengan mengkoordinasikan sektor-sektor tersebut ke dalam paket kebijakan, seperti yang digagas Darmin.

Pasalnya, menurut Budi Karya, komponen antar sektor kelogistikan memang harus bersinergi dengan baik agar percepatan perizinan dapat dikejar, termasuk mempersingkat dwelling time seperti instruksi Presiden Joko Widodo.

"INSW itu memantau, dwelling time indikasi. Pemantauan keduanya agar dwelling time tercapai. Kita tetapkan dwelling time 2,5 hari hari sudah selesai," kata Budi Karya pada kesempatan yang sama. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER