Pemerintah Paksa Adhi Karya Ikut Tanam Duit di Proyek LRT

CNN Indonesia
Selasa, 07 Feb 2017 16:00 WIB
APBN tidak mampu lagi menanggung pembiayaan proyek LRT Jabodebek sebesar Rp23 triliun, sehingga Adhi Karya diminta ikut menanam investasi.
APBN tidak mampu lagi menanggung pembiayaan proyek LRT Jabodebek sebesar Rp23 triliun, sehingga Adhi Karya diminta ikut menanam investasi. (CNN Indonesia/Christie Stefanie)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan meminta kontraktor proyek Light Rapid Transit (LRT) Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek) PT Adhi Karya Tbk untuk ikut menjadi investor dan menanam modal dalam proyek sepanjang 43 kilometer tersebut.

Hal itu menjadi salah satu skema pembiayaan yang diambil pemerintah, untuk menutupi kekurangan pendanaan proyek bernilai Rp23 triliun yang tidak mampu ditanggung Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Pendanaan saya kira kami bikin lebih fleksibel karena kami tetap ingin selesai pada kuartal pertama 2019. Jadi, Adhi Karya itu tidak hanya sebagai kontraktor saja tapi juga sekaligus investor," ujar Luhut di kantornya, Selasa (7/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan, pemerintah akan memberikan jaminan terhadap suntikan modal yang perlu didapat oleh Adhi Karya, yakni melalui penjaminan pinjaman obligasi.

Ia merinci skema pembiayaan tersebut, yakni pemerintah menugaskan Adhi Karya untuk turut menyumbang investasi dalam proyek LRT Jabodebek. Selanjutnya, pemerintah akan memberi jaminan yang dapat digunakan untuk mendapatkan tambahan injeksi modal bagi konsorsium.

"Sehingga mereka bisa melakukan penyelesaian dan nanti pemerintah memberi jaminan untuk mengembalikan dana investasinya," jelas Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia.

Namun begitu, Sri Mulyani enggan merinci lebih jauh mengenai porsi pembiayaan yang perlu ditutup oleh Adhi Karya dan jumlah obligasi yang diperlukan untuk membuat proyek LRT Jabodebek tetap berjalan.

Dengan skema pembiayaan ini, Sri Mulyani meyakini pemerintah tetap bisa mengejar target penyelesaian proyek. Adapun saat ini proyek LRT Jabodebek telah berjalan dengan kemajuan baru mencapai 12 persen.

Sementara itu, untuk proyek LRT Palembang yang juga tengah dikerjakan, Luhut memastikan tak ada kendala berarti sehingga permintaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar proyek rampung sebelum perhelatan Asian Games 2018 berlangsung, dirasa Luhut dapat terpenuhi.

"LRT Palembang tidak ada masalah. Tinggal kita selesaikan LRT Jabodebek," tegas Luhut.

Pasalnya, dari segi pembiayaan, LRT Palembang yang membutuhkan dana mencapai Rp12 triliun dan telah dipenuhi seluruhnya oleh APBN. Adapun saat ini, progres pembangunan LRT Palembang telah mencapai 35 persen dari keseluruhan proyek.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER