Jakarta, CNN Indonesia -- Jajaran Komisaris PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero) mulai melakukan proses seleksi untuk menentukan orang yang akan menggantikan Direktur Utama BRI saat ini, Asmawi Syam.
Selaku pemegang saham, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pun dipastikan akan menerima usulan nama-nama yang selanjutnya akan disodorkan ke pemegang saham publik melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
Pengumuman direktur utama baru itu, nantinya akan diumumkan dalam agenda RUPSLB perseroan sekitar bulan Maret mendatang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Konstruksi, dan Jasa Lain Kementerian BUMN Gatot Trihargo Gatot yang juga merupakan Wakil Komisaris Utama BRI mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil wawancara dewan komisaris dengan para calon yang mendaftarkan diri.
"Kami belum terima namanya. Karena baru hari ini (Komisaris) mulai interview," ujar Gatot di sela acara Mandiri Investment Forum 2017, Rabu (8/2).
Sebagai informasi, pada Maret 2015 lalu pemegang saham BRI memutuskan untuk mengangkat Asmawi Syam sebagai Direktur Utama yang baru. Di BRI, Asmawi bukan orang baru.
Sebelumnya, ia menjabat sebagai Pelaksana Tugas Direktur utama BRI setelah posisi tersebut ditinggal oleh Sofyan Basir yang diminta oleh Menteri BUMN untuk memimpin PT PLN (Persero).
Asmawi memang bankir yang dibesarkan oleh BRI. Sebelum menjabat sebagai pelaksana tugas direktur utama, ia menjabat sebagai Direktur Bisnis Kelembagaan dan BUMN BRI. Ia menduduki posisi tersebut sejak 5 September 2007.
Pria kelahiran Ujung Pandang ini berkarir di BRI sejak tahun 1980. Sebelum menduduki posisi direktur, ia pernah menduduki beberapa jabatan lainnya seperti Kepala Divisi Umum, Kepala Divisi Consumer Banking, Pemimpin Wilayah Bandung dan Pemimpin Wilayah Makasar.
Tahun lalu, di bawah kepemimpinan Asmawi, bank spesialis penyalur kredit mikro tersebut tahun lalu hanya mampu membukukan laba bersih Rp25,8 triliun pada tahun lalu. Perolehan ini naik tipis 2 persen dibanding dengan laba 2015 yang sebesar Rp25,2 triliun.
(gir/gen)