Ambon, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana menjadikan Maluku sebagai Lumbung Ikan Nasional. Kebijakan ini sekaligus dalam rangka mendongkrak pemberdayaan nelayan, termasuk sektor perikanan dan kelautan di Maluku, mengingat provinsi ini terkenal memiliki sumber daya perikanan.
Rencananya, kebijakan ini akan tertuang dalam Keputusan Menteri atau Keputusan Presiden. "Ini penting karena bisa menjadikan payung hukum bagi program dan kebijakan mengenai Maluku ke depan," tutur Jokowi di Ambon, Kamis (9/2).
Lebih lanjut ia mengatakan, sumber daya perikanan di Maluku mempermudah realisasi kebijakan tersebut. Beberapa saat sebelumnya, Jokowi sempat berbincang-bincang dengan sejumlah nelayan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sembari memperlihatkan ikan tuna dan cakalang hasil tangkapannya, nelayan menyampaikan keluh kesahnya kepada Jokowi. Salah satu yang dikeluhkan adalah kebutuhan kapal besar untuk melaut, terutama saat musim ombak dan minimnya ilmu kelautan.
Makanya, Jokowi berencana menambah kapal 1500 Gros Ton (GT) tahun ini bagi nelayan dan sertifikasi ilmu kelautan agar berguna di masa mendatang.
"Karena tadi saya mendengar banyak keluhan, kalau pas musim ombak yang 500GT (kapal) ini kadang-kadang berani, kadang-kadang tidak berani. Jadi, memang perlu yang lebih besar," ucapnya.
Kehadirannya ke Ambon juga untuk meninjau dua unit Kapal Ro-Ro, bantuan Kementerian Perhubungan, guna memudahkan arus barang dan manusia di Maluku. Dua kapal tersebut adalah Kapal Ro-Ro Lemuku berute Saumlaki-Adaut-Letwurung, dan Kapal Ro-Ro Tanjung Sole berute Namlea-Manipa-Waesala.
Ia berharap, penambahan kapal dapat semakin menekan harga komoditas di Maluku. "Ini sudah dicek harga turun 20-30 persen karena adanya rute baru dan kapal-kapal baru," kata mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
(bir/gen)