Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengaku tidak mudah memotong mata rantai dalam distribusi barang. Enggar mengatakan, panjangnya mata rantai memang menjadi permasalahan yang harus ia hadapi.
"Sesuatu yang paling sulit, memotong mata rantai tidak semudah itu," kata Enggar di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (21/2).
Ia mencontohkan upayanya memotong mata rantai dalam distribusi gula. Perbincangan dengan produsen dilakukan selama empat bulan. Ia meminta produsen langsung menyerahkan produknya kepada distributor utama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Enggar malah menemukan, sudah ada mata rantai lain bahkan sebelum di distributor pertama. Meski dua mata rantai sudah dipotong, produsen tetap tak langsung memberikan langsung ke distributor utama.
"Karena mereka sudah terbiasa. Dipotong dua atau tiga itu enggak mudah. Kami bicara tapi secara baik karena begitu dipotong barang itu enggak sampai," Enggar menjelaskan.
Ia juga mengatakan, mata rantai juga dipengaruhi tengkulak. Menurutnya, perlu ada koordinasi dengan Menteri Pertanian, Menteri Desa, dan Menteri Koperasi untuk mengatasi ini sehingga biaya dapat ditekan.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meminta Enggar memotong mata rantai distribusi karena hal itu menyebabkan harga tinggi dan menyusahkan masyarakat. Politikus Partai NasDem ini juga diinstruksikan mencari tahu pemain di jalur distribusi.
Dalam dua tahun terakhir, pemotongan mata rantai telah diupauakan pemerintah. Namun, upaya itu dinilai belum maksimal dan masih terus dilakukan.
(gen)