Perkuat Tim Arsitektur, PP Properti Dekap Perusahaan Desain

Dinda Audriene | CNN Indonesia
Kamis, 09 Mar 2017 09:29 WIB
Dengan memiliki perusahaan desain sendiri, maka PP Properti dapat melakukan proses desain secara internal.
Dengan memiliki perusahaan desain sendiri, maka PP Properti dapat melakukan proses desain secara internal. (www.pt-pp.com)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT PP Properti Tbk (PPRO) bakal mengakuisisi satu perusahaan desain tahun ini untuk mendukung kebutuhan perusahaan sebelum melakukan pembangunan proyek.

Taufik Hidayat, Direktur Utama PP Properti menjelaskan, hal ini diyakini akan memperkuat tim arsitektur dari PP Properti sendiri. Dengan memiliki perusahaan desain sendiri, maka PP Properti dapat melakukan proses desain secara internal.

"Jadi, kalau sekarang kami banyak mengerjakan desain, kami akan lebih cepat untuk engineering-nya," kata Taufik, kemarin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Taufik menargetkan proses akuisisi dapat dilakukan paling tidak semester II tahun ini. Menurutnya, PP Properti dan calon perusahaan yang diakuisisinya tersebut tengah melakukan uji kelayakan (due dilligence).

"Nanti kalau sudah dekat kami umumkan jelasnya," imbuh dia.

Untuk dana akuisisi sendiri, sambung Taufik, perusahaan tak perlu merogoh kocek yang dalam karena nilainya yang tidak terlalu besar. Namun, ia masih enggan menyebutkan jumlah kebutuhan dana untuk menuntaskan salah satu aksi korporasinya ini.

Belanja Modal 2017

Adapun, PP Properti menyiapkan belanja modal (capital expenditure) sebesar Rp1,6 triliun tahun ini. Mayoritas dana tersebut akan digunakan untuk menambah tanah (land bank) baru.

Tercatat, perusahaan telah memiliki land bank sekitar 80 hektare (ha). Sementara, perusahaan menargetkan dapat memiliki land bank mencapai 100 ha hingga akhir tahun ini.

Selain itu, perusahaan juga akan menggunakan sisa belanja modal untuk membangun hotel dan pusat perbelanjaan. Hal ini dimaksudkan untuk menambah pendapatan berulang (recurring income) perusahaan.

Asal tahu saja, PP Properti menargetkan targer kontribusi recurring income menjadi 7 persen untuk tahun ini dan menjadi 15 persen pada tahun 2021.

"Jadi double pada tahun 2021 nanti. Kalau 2016 kontribusinya 6,3 persen," jelas Taufik. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER