Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Serikat Pekerja Jakarta International Container Terminal (JICT) Nova Sofyan Hakim meminta panitia khusus (Pansus) angket PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) untuk mengusut tuntas penerbitan
global bond sebesar Rp20,8 triliun pada 23 April 2015.
Pasalnya, penerbitan obligasi tersebut dinilai tidak dilakukan dengan perencanaan yang matang. Sehingga membuat perusahaan pengelola pelabuhan Tanjung Priok itu, harus membayar beban bunga Rp1 triliun per tahun.
"Kami menyesalkan kenapa Pelindo II dikelola seperti sektor non riil macam perbankan? Masa depan Pelindo II akan sangat suram.
Global bond yang ditarik tanpa perencanaan, bisa jadi penyebab utama kenapa JICT harus dijual sebagai jaminan pembayaran bunga," kata Nova, dikutip Selasa (14/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengingatkan, ketika manajemen Pelindo II sudah memutuskan untuk berutang, maka seharusnya uang yang diperoleh segera digunakan untuk mengerjakan proyek-proyek yang menjadi alasan penerbitan obligasi tersebut.
“Bukan seolah menjadi proyek mercusuar. Kami khawatir ada proyeksi bisnis yang sembrono sebagai dasar penerbitan
global bond. Risikonya sangat besar jika menggunakan anak perusahaan yang sehat sebagai jaminan pembayaran bunga untuk proyek yang belum tentu menghasilkan," cecarnya.
Nova juga khawatir ada upaya Direksi baru Pelindo II untuk membentuk opini publik bahwa
global bond yang ditarik pada Mei 2015 sudah benar.
"Kami melihat penarikan
global bond tidak efektif. Ada rencana untuk memutar
bond di produk perbankan. Ini kan terlihat seperti tidak ada perencanaan. Ada apa?" tuturnya.
Ia mencatat, sampai saat ini uang
global bond yang masih tersisa sebesar US$685 juta. Obligasi baru dipakai untuk pelunasan utang asing US$490 juta, modal kerja US$200 juta dan proyek Kalibaru US$202 juta.
Ketika merilis obligasi tersebut dua tahun lalu, mantan Direktur Keuangan Pelindo II Orias Petrus Moedak menyebut proyek-proyek yang akan didanai menggunakan uang
global bond antara lain Rp8 triliun untuk menyelesaikan proyek pelabuhan Kalibaru (New Priok).
Selain itu Pelindo II juga akan mengembangkan Pelabuhan Sorong di Kijing, Kalimantan Barat; Pelabuhan Cirebon, Jawa Barat, dan beberapa proyek pelabuhan lainnya.
(gen)