Jakarta, CNN Indonesia -- Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menunjuk kembali Maryono menjadi bos bank pelat merah penyalur kredit pemilikan rumah (KPR) tersebut. Namun, RUPST memutuskan merombak beberapa jajaran direksinya.
Pemegang saham memberhentikan Catur Budi Harto sebagai dari jajaran direksi terhitung sejak bergabung dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Adapun, jajaran direktur baru BTN, yakni Nixon LP Napitupulu yang sebelumnya menjabat sebagai direktur utama PT Bank Mandiri Taspen Pos (Bank Mantap), Budi Satria yang sebelumnya menduduki kursi sekretaris perusahaan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, dan Mahelan Prabantarikso.
Selain menyetujui pergantian direksi, Maryono mengatakan, pemegang saham juga menyetujui jatah pembagian dividen Rp523 miliar atau sebesar 20 persen dari laba bersih perseroan tahun lalu, yakni Rp2,61 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sisanya ditetapkan sebagai laba ditahan untuk menopang ekspansi BTN tahun ini, terutama dalam proyek pembangunan satu juta rumah," ujarnya, Jumat (17/3).
Maryono merinci, BTN menargetkan penyaluran kredit hingga mencapai sekitar Rp 160 trilun. Di antaranya 20 persen atau sekitar Rp 30 triliun hingga Rp 35 triliun akan dialokasikan untuk mendanai penyaluran KPR secara nasional.
Tahun lalu, pertumbuhan kredit BTN tercatat naik 18,34 persen secara year on year, yakni dari Rp138,95 triliun pada 2015 lalu menjadi Rp164,4 triliun hingga akhir tahun lalu.