ANALISIS

Menakar Setoran Emiten Konstruksi Pelat Merah ke Pemerintah

CNN Indonesia
Senin, 20 Mar 2017 13:10 WIB
Pemerintah mengerek rasio jumlah dividen terhadap laba bersih (payout ratio) emiten konstruksi BUMN. Dana Rp740 miliar dikantongi pemerintah demi APBN.
Secara historis, musim pembagian dividen ini direspons positif oleh pelaku pasar. Hal ini akan menambah gairah transaksi di pasar modal. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Secara historis, musim pembagian dividen ini direspons positif oleh pelaku pasar. Hal ini akan menambah gairah transaksi di pasar modal. Terbukti, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang pekan lalu bergerak positif meski diiringi dengan pemberitaan kenaikan suku bunga The Fed.

Namun, Alfred berpendapat, harga saham emiten konstruksi tidak begitu naik signifikan sejak pemberitaan dividen yang dinaikan menjadi 30 persen mulai bermunculan. Pelaku pasar dinilai tidak terlalu antusias melakukan aksi beli pada empat emiten konstruksi tersebut.

Terpantau, dari empat emiten konstruksi hanya Adhi Karya dan Wijaya Karya yang mengalami kenaika sepanjang pekan lalu. Harga saham Adhi Karya menanjak 2,59 persen dan Wijaya Karya hanya naik tipis 0,8 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara, harga saham Waskita Karya dan PTPP tertekan sepanjang pekan lalu. Di mana Waskita Karya melemah 0,84 persen dan PTPP turun 1,17 persen.

"Tidak terlalu berpengaruh sama harga saham, karena dividen yield-nya rata-rata di bawah 2 persen. Jadi tidak begitu signifikan bagi pelaku pasar," ucap Alfred.

Dividen yield merupakan besaran hasil investasi langsung dari modal yang dikeluarkan oleh pelaku pasar. Sehingga, dividen yield juga bisa dikatakan sebagai tingkat keuntungan yang diberikan oleh perusahaan.

Memang, jika mengacu pada harga saham emiten konstruksi pada akhir pekan lalu jumah dividen yield rata-rata masih dibawah 2 persen.

Bila dirinci, dividen yield Waskita Karya sebesar 1,6 persen dengan harga saham penutupan akhir pekan lalu yakni, Rp2.360 per saham. Kemudian, harga saham Wijaya Karya akhir pekan lalu ditutup di level Rp2.490 per saham. Sehingga, dividen yield yang diberikan perusahaan sebesar 1,35 persen.

Selanjutnya, harga saham Adhi Karya ditutup di level Rp2.370 per saham. Sehingga, dividen yield Adhi Karya sebesar 1,11 persen. Sementara, jumlah dividen yield PTPP sebesar 1,46 persen dengan mengacu harga saham akhir pekan lalu Rp3.370 per saham.

"Yang bagus itu dividen yield sebesar 3 hingga 5 persen," imbuhnya.

HALAMAN:
1 2 3
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER