Pemerintah Pasang Jaringan Gas 60 Ribu Rumah Tahun Ini

CNN Indonesia
Jumat, 31 Mar 2017 03:57 WIB
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menjelaskan, 60 ribu rumah tangga ini tersebar di sembilan kabupaten dan kota.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menjelaskan, 60 ribu rumah tangga ini tersebar di sembilan kabupaten dan kota. (ANTARA FOTO/Moch Asim)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan membangun Jaringan Gas bagi rumah tangga (Jargas) bagi 60 ribu Sambungan Rumah (SR), di mana groundbreaking proyek ini akan dilakukan pada April mendatang. Di dalam pelaksanaannya, Kementerian ESDM menugaskan PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) (PGN).

Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmaja menjelaskan, 60 ribu SR ini tersebar di sembilan kabupaten dan kota, yaitu Kabupaten Musi Banyuasin, Kota Bandar Lampung, DKI Jakarta, Kota Mojokerto, Kota Pekanbaru, Kabupaten PALI, Kabupaten Muara Enim, Kabupaten Mojokerto, Kota Samarinda, dan Kota Bontang. Wilayah-wilayah ini dipilih karena dekat dengan lokasi sumur gas.

"Di wilayah ini sudah terdapat sumber gas di sekitarnya. Selama ini, kami beli gas dari Qatar dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) dari Arab Saudi, lalu disebarkan ke masyarakat. Padahal, di sembilang wilayah ini ada sumur gas, sehingga Indonesia tidak perlu impor LPG lagi," ujar Wiratmaja, Rabu (29/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut ia mengatakan, dana pembangunan jargas ini berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017 sebesar Rp1,4 triliun. Namun menurutnya, biaya ini tidak mencakup biaya desain awal jargas (Front End Engineering Design/FEED) mengingat komponen ini dibiayai sendiri oleh Pertamina dan PGN.

Selain itu, pada awalnya Kementerian ESDM menargetkan jargas bisa dinikmati 200 ribu SR pada tahun ini. Sayangnya, karena keterbatasan anggaran, realisasinya hanya 30 persen dari target.

"Kami sih maunya lebih banyak lagi. Tapi karena anggaran negara terbatas, baru dapat 60 ribu SR saja. Sementara itu, dana yang ada akan mami tambahkan kalau ada. Apalagi kalau daerah bisa membantu," tambahnya.

Wiratmaja menuturkan, anggaran yang ada bisa membangun jargas dengan kapasitas 0,25 MMSCFD per kotanya. Sehingga, kapasitas total sembilan kota itu bisa mencapai 1,8 hingga 2 MMSCFD.

Ia juga yakin penggunaan jargas ini bisa membantu mengurangi pengeluaran masyarakat. Wiratmaja mengatakan, biaya jargas sebulan mencapai Rp35 ribu saja selama sebulan. Angka ini lebih hemat dibanding konsumsi LPG rumah tangga sebesar Rp75 ribu selama sebulan.

"Kami harap masyarakat dan industri kecil bisa menggunakan energi bersih. Selain itu, karena ini menggunakan gas yang ada di sekitar, ini bisa membantu penghematan devisa karena impor LPG-nya juga berkurang," pungkas Wiratmaja.

Sebagai informasi, Kementerian ESDM telah melaksanakan pembangunan jargas sejak tahun 2009 dengan jumlah sambungan sebesar 185,9 ribu SR di 26 kabupaten dan kota yang terletak di 14 provinsi.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER