Bank Pelat Merah Optimistis Kredit Macet Lebih Terkendali

CNN Indonesia
Jumat, 31 Mar 2017 10:16 WIB
Sentimen perekonomian yang belum pulih sepenuhnya tidak menciutkan nyali bank-bank BUMN untuk menjaga kualitas kreditnya.
Sentimen perekonomian yang belum pulih sepenuhnya tidak menciutkan nyali bank-bank BUMN untuk menjaga kualitas kreditnya. (ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi).
Jakarta, CNN Indonesia -- Bank-bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) agaknya lebih optimis menjalani bisnis di tahun ini. Salah satu bentuk optimisme tersebut, yakni terkendalinya rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) di sepanjang tahun ini dibandingkan tahun lalu.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, misalnya, meyakini mampu menjaga NPL perseroan di kisaran tiga persen hingga akhir tahun nanti. "NPL 2017, kami targetkan masih terjaga di kisaran tiga persen," ujar Ahmad Baiquni, Direktur Utama BNI, Kamis (30/3).

Sentimen perekonomian yang belum pulih sepenuhnya yang berpotensi menyeret perlambatan pertumbuhan kredit dan rasio NPL tak menciutkan nyali BNI untuk menjaga kestabilan bisnisnya. Meski begitu, Baiquni belum ingin membagi perkiraan rasio NPL sepanjang kuartal I tahun ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun untuk menjaga rasio NPL, BNI telah melakukan beberapa upaya, seperti restrukturisasi kredit macet. "Kami selamatkan dengan restrukturisasi. Dalam perjalanannya memang ada yang berhasil, ada yang tidak. Yang berpotensi membuat NPL naik, tentu kami restrukturisasi," jelas Baiquni.

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk juga tak mau kalah optimis. NPL bank dengan bisnis inti penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) itu diyakini terkendali hingga akhir tahun nanti. "Target NPL kami masih sekitar 2 persen sampai 2,5 persen," terang Direktur Utama BTN Maryono pada kesempatan yang sama.

Terkait mengejar target rasio NPL tersebut, Maryono mengungkapkan, perseroannya terus melakukan berbagai upaya menjaga kualitas kreditnya.

Sementara itu, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mengaku, menjaga sejumlah penyaluran kredit di sektor produktif agar rasio kredit macetnya tak membengkak.

"NPL yang mendominasi aset produktif di bank kami mampu terjaga dikisaran 2,03 persen, artinya sangat terkendali," kata Direktur Utama BRI Suprajarto.

Tidak ketinggalan, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menargetkan rasio NPL 2017 terjaga dikisaran 2-3 persen. Hal ini diyakini tercapai bersamaan dengan perbaikan perekonomian tahun ini.

"Pertumbuhan kredit rasanya akan membaik bersamaan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang di kisaran lima persen. Bersamaan dengan itu, harga komoditas juga membaik. Kami harap, pertumbuhan kredit dan NPL bisa terjaga," kata Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER