Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman Hadad berharap kehadiran perusahaan jasa keuangan berbasis teknologi (fintech) di Indonesia bisa diperluas hingga sektor perdagangan.
Muliaman beralasan, saat ini Indonesia membutuhkan pembiayaan besar untuk sektor Usaha Kecil Menengah (UKM) serta Usaha Menengah, Kecil dan Mikro (UMKM) yang berorientasi ekspor.
"Ini sedang jadi perhatian kami, kami harap ada fintech hisa fokus bantu UKM untuk permudah akses pembiayaan untuk eskpor, kalau ada fintech atau bank bisa bantu ya kami ajak," ujarnya di sela acara ICC Banking Commission, Rabu (5/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di samping itu, Muliaman juga mendorong keberadaan bank asing di Indonesia baik yang berstatus Kantor Cabang Bank Asing (KCBA) maupun joint venture, untuk lebih meningkatkan lagi pembiayaannya kepada sektor UKM dan UMKM yang berorientasi ekspor.
"Ini penting ya, saya kira kehadiran bank asing di Indonesia kita dorong mestinya juga untuk bantu trade financing, karena mereka sebetulnya punya jaringan luas di luar negeri," katanya.
"Makanya kami berharap kehadiran bank asing di Indonesia agar juga lebih fokus terhadap penyediaan trade financing terutama untuk UMKM. Ini imbauan kami ya," ujarnya.
Berdasarkan data OJK, per Januari 2017 pertumbuhan kredit ekspor perbankan nasional telah mencapai Rp113,73 triliun, naik 23,64 persen dari posisi Januari 2016 yang sebesar Rp91,8 triliun.
Muliaman mengatakan, kondisi harga komoditas global yang perlahan mulai merangkak naik menjadi sentimen positif bagi transaksi perdagangan Indonesia. Dengan demikian, permintaan pembiayaan untuk sektor perdagangan diharapkan bisa dapat menembus dua digit lagi tahun ini.