Laba Naik Dua Kali, Bank Sinarmas Tak Bagikan Dividen

CNN Indonesia
Selasa, 09 Mei 2017 15:47 WIB
Keputusan Bank Sinarmas untuk tidak membagikan dividen dilakukan guna memperkuat permodalan perseroan ditengah ketatnya persaingan usaha perbankan.
Direktur Utama PT Bank Sinarmas Tbk Freenyan Liwang mengaku dengan menahan seluruh laba pada tahun lalu, permodalan perseroan semakin kuat. (CNN Indonesia/Elisa Valenta Sari)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Sinarmas Tbk (BSIM) memutuskan tidak membagikan keuntungan (dividen) untuk tahun buku 2016. Padahal, pada pada tahun lalu, perseroan membukukan laba bersih naik signifikan sebesar 100,19 persen.

Pada tahun lalu, perusahaan berhasil meraup laba bersih tahun lalu sebesar Rp371 miliar, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya Rp186 miliar. Laba bersih tersebut didorong oleh pendapatan bunga bersih yang naik 29,34 persen dan pendapatan operasional lainnya yang meningkat 52,43 persen.

Direktur Utama Freenyan Liwang menjelaskan, pihaknya memutuskan tidak membagikan dividen guna memperkuat permodalan perseroan. Pada akhir tahun lalu, rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) perusahaan sekitar 17 persen, sedangkan pada akhir Maret tahun ini CAR perseroan tercatat sebesar 16,72 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebenarnya kami masih membutuhkan modal banyak karena persaingan usaha. Modal sangat penting," ungkap Freenyan, Selasa (9/5).

Freenyan menjelaskan, CAR perseroan saat ini hampir mendekati rasio kecukupan modal beberapa bank besar yang berada pada rasio 20 persen. Dengan rasio modal tersebut, pihaknya pun tidak memiliki rencana untuk melakukan penambahan modal pada tahun ini.

"Rasio kecukupan modal kami termasuk kuat. Jadi itu yang kami lihat, kami tidak bisa bagi dividen. Jadi sabar aja," ucap Freenyan.

Adapun pihaknya pada tahun ini juga berencana menggunakan sebagian laba bersih yang ditahan untukbelanja modal (capital expenditure/capex). Pada tahun ini, pihaknya berencana mengalokasikan belanja modal sekitar Rp100 miliar.

"Dananya akan berasal dari laba perusahaan dan sisa penawaran umum terbatas II," jelas Freenyan.

Nantinya, belanja modal tersebut akan lebih banyak digunakan untuk pengembangan teknologi informasi dan mobile banking. Selain itu, perusahaan juga akan menggunakan belanja modal untuk menambah enam hingga delapan kantor tahun ini.

"Penambahan kantor masih di pinggiran, di Kalimantan, Maluku Utara, dan Papua," jelasnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER