Penawaran Saham Cahayasakti Oversubscribed 3,5 Kali

CNN Indonesia
Rabu, 10 Mei 2017 15:25 WIB
Perusahaan terpaksa menurunkan harga penawaran umum menjadi Rp300 per saham dari harga penawaran awal Rp650 per saham hingga Rp960 per saham.
Perusahaan terpaksa menurunkan harga penawaran umum menjadi Rp300 per saham dari harga penawaran awal Rp650 per saham hingga Rp960 per saham. (CNN Indonesia/Dinda Audriene Muthmainah).
Jakarta, CNN Indonesia -- Penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) PT Cahayasakti Investindo Sukses Tbk (CSIS) mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribed sebanyak 3,5 kali. Alhasil, entitas usaha Olympic Group itu terpaksa menurunkan harga penawarannya.

Direktur Keuangan Lukas Maulana Jusuf mengatakan, perusahaan menurunkan harga penawaran umum menjadi Rp300 per saham dari harga penawaran awal yang berada dalam rentang Rp650 per saham hingga Rp960 per saham.

"Tadinya kan 14 kali price earning ratio-nya (PER). Setelah roadshow dan bookbuilding animonya di harga segitu kurang besar, jadi penjamin emisi efek kasih saran di harga Rp300 per saham," ujarnya, Rabu (10/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak heran, dana raihan dari gelaran IPO pun berkurang dari target sebelumnya di kisaran Rp134,55 miliar - Rp198,72 miliar menjadi hanya Rp62,1 miliar. Kendati demikian, hal itu tidak dianggap mengganggu operasional perusahaan.

"Sebenarnya, tanpa ada IPO berjalan normal. Penggunaan IPO berkurang, tetapi dari performa tidak berkurang," imbuh Lukas.

Lebih lanjut ia menjelaskan, sebanyak 78 persen dana hasil melantai itu akan digunakan untuk modal kerja perusahaan. Sementara, 10 persen di antaranya untuk pembayaran sebagian utang, dan 12 persen sebagai belanja modal.

"12 persen untuk belanja modal, seperti alat berat yang berkisar Rp12 miliar-Rp15 miliar," terangnya.

Jika tidak ada aral melintang, CSIS berencana memperluas pasar ekspornya ke Rusia. Selama ini, perusahaan yang bergerak di bidang industri furniture custome made dan disain interior itu telah melakukan ekspor ke Filipina dan Dubai.

"Pasar kami 60 persen lokal dan 40 persen ekspor," tandas dia.

Untuk lokal sendiri, perusahaan biasanya mengikuti tender dari pemerintah, hotel, dan korporasi. Artinya, perusahaan tidak melakukan penjualan offline atau secara fisik di toko.

Tahun lalu, perusahaan mendapatkan enam lelang dari pemerintah dan swasta. Sementara, hingga Mei 2017 perusahaan telah mengantongi dua tender dari pemerintah.

Sekadar informasi, CSIS berdiri sejak 2 Juni 1995. Kelompok Olympic Grup mulai mengkhususkan usahanya bergerak dalam proyek atau kontraktor untuk pekerjaan furniture custom made interior sejak 2005.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER