Jakarta, CNN Indonesia -- PT Hartadinata Abadi mengincar dana Rp534 miliar dari gelaran penawaran umum saham perdana
(Initial Public Offering/IPO). Rencananya, perusahaan akan melepas 1,5 miliar lembar saham.
Direktur Utama Hartadinata Abadi Sandra Sunanto menjelaskan, setengah dana raihan IPO akan digunakan untuk pembiayaan kembali sebagian dari pinjaman modal kerja. Sedangkan sisanya, sebesar 42 persen akan digunakan untuk membeli bahan baku, enam persen untuk pembelian
tooling chain machine, dan dua persen untuk pembentukan dan penerapan aplikasi sistem
e-commerce.
Pembelian bahan baku menurut dia, diperlukan untuk meningkatkan utilisasi kapasitas produksi di empat pabrik perusahaan. Saat ini, tingkat utilisasi pabrik perseroan tercatat sebesar 26,6 persen dengan kapasitas produksi 60 kilogram (kg) per bulan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Targetnya dalam lima tahun ke depan jadi 60 persen utilitasnya," ujar Sandra, Rabu (10/5).
Adapun pada tahun ini, perseroan menargetkan penjualan dapat tumbuh dikisaran 20 persen dari tahun lalu sebesar Rp2,19 triliun menjadi Rp2,62 triliun. Sedangkan laba diharapkan meningkat dari Rp70,02 miliar menjadi Rp102,95 miliar.
Penjualan perseroan menurut dia, terutama akan didorong oleh penjualan menjelang lebaran. Pasalnya, pada saat itu, penjualan emas perhiasan umumnya dapat meningkat hingga tiga kali lipat.
Saat ini, pihaknya pun mengaku fokus mendorong penjualan di dalam negeri dan belum memiliki rencana untuk melakukan ekspor dalam waktu dekat. Untuk itu, pada tahun ini pihaknya akan menambah dua toko perhiasan dengan segmen menengah ke atas di wilayah Jakarta dan Surabaya. Saat ini, perseroan tercatat memiliki 12 toko terdiri dari tujuh toko dengan segmen kelas menengah bawah, empat toko kelas menengah atas, dan satu toko waralaba (
franchise).
"Target
frenchise kami 10 toko tahun ini," ungkapnya.
Sementara itu, dalam melakukan gelaran IPO, perusahaan saat ini telah menunjuk Mandiri Sekuritas, MNC sekuritas, dan RHB Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi.
Direktur Investment Banking MNC Sekuritas Dadang Suryanto menyatakan, harga saham yang ditetapkan dalam penawaran awal berkisar Rp280 per saham hingga Rp356 per saham. Dengan demikian, perseroan berpotensi mendapat dana sekitar Rp420 miliar hingga Rp534 miliar.
Adapun masa penawaran awal dilakukan pada 9 Mei-23 Mei 2017. Sementara itu, pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dapat diperoleh 8 Juni 2017. Dengan demikian, pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dapat dilakukan pada 20 Juni 2017.
Menurut Dadang, perusahaan tidak hanya menawarkan sahamnya di dalam negeri. Melainkan, juga akan melakukan
roadshow ke Singapore dan Malaysia.
Sebagai catatan, Hartadinata Abadi merupakan perusahaan pertama pada sektor industri perhiasan emas di Indonesia yang akan melakukan IPO. Perusahaan sendiri berdiri pada tahun 2003.
"Untuk sektor di BEI sendiri masih belum tahu akan masuk ke sektor apa," pungkas Dadang.