Jakarta, CNN Indonesia -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bakal menerima kunjungan bank sentral Filipina (Bangko Sentral ng Pilipinas) pada 3-4 Juni 2017 mendatang. Pertemuan itu akan membicarakan kesepakatan terkait kerangka integrasi perbankan di kawasan ASEAN
(ASEAN Banking Integration Framework/ ABIF)."Kami sudah melakukan dengan Malaysia, sekarang kami gagas dengan Filipina," tutur Muliaman saat ditemui di Gedung Soemitro Djojohadikusumo OJK, Rabu (10/5).
Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah meneken kesepakatan dengan Bank Negara Malaysia terkait ABIF. Melalui kesepakatan tersebut, bank asal Indonesia yang ditunjuk sebagai
Qualified ASEAN Bank (QAB) dapat memperoleh perlakuan yang sama dengan bank lokal ketika berekspansi ke negeri jiran tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Muliaman mengungkapkan, pertemuan dengan bank sentral Filipina merupakan kesempatan untuk melakukan pembicaraan tahap awal terkait kemungkinan pembukaan cabang bank umum Indonesia di Filipina, dan sebaliknya.
"Termasuk bank syariah juga bisa ke Filipina, karena mereka [Filipina] meminta bantuan mengenai bank syariah untuk Filipina bagian selatan," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk saat ini tengah menjajaki ekspansi ke Filipina pasca mengantongi lisensi sebagai Qualified ASEAN Bank (QAB) dari otoritas perbankan negara tersebut.
Adapun ekspansi bisnis kemungkinan akan dilakukan Bank Mandiri melalui akuisisi atau patungan dengan perbankan lokal
(joint venture/JV)."Di Filipina ada rencana
joint venture dengan perusahaan lokal," ujar Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Sulaiman Arif Arianto pekan lalu.
Selain dengan Filipina, OJK sebelumnya juga telah menandatangani
Memorandum of Understanding (MoU) dengan Bank of Thailand. MoU tersebut kemudian nantinya akan ditingkatkan dalam bentuk perjanjian kerja sama.