Jelang Libur Lebaran, Marga Abhinaya Klaim Kamar Hotel Ludes

CNN Indonesia
Jumat, 23 Jun 2017 02:39 WIB
Ammi Cepu, Allium Tangerang, dan Allium Cepu diklaim terisi penuh pada satu hari sebelum lebaran, saat hari H dan satu hari setelah lebaran.
Ammi Cepu, Allium Tangerang, dan Allium Cepu diklaim terisi penuh pada satu hari sebelum lebaran, saat hari H dan satu hari setelah lebaran. (CNN Indonesia/Dinda Audriene Muthmainah).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Marga Abhinaya Abadi Tbk (MABA) mengklaim, tingkat okupansi tiga hotelnya, yakni Ammi Cepu, Allium Tangerang, dan Allium Cepu berpotensi tembus hingga 100 persen saat libur lebaran. Diperkirakan, kenaikannya mencapai 30 persen dari hari biasanya.

Direktur Operasional Marga Abhinaya Indra Setiawan mengatakan, tingkat hunian hotel perseroan melesat satu hari sebelum lebaran, saat hari H dan satu hari setelah lebaran.

"Jadi, H-1, hari H, dan H+1. Biasanya, karena pembantunya sudah tidak ada," ujarnya, Kamis (22/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Indra, tren peningkatan okupansi tiga hotel kelolaannya sudah terjadi sejak tahun lalu. Namun demikian, perseroan tidak memanfaatkan momentum itu untuk mengerek tarif per kamar.

Sementara, Direktur Utama Adrian Bramantyo menuturkan, tingkat okupansi turun saat bulan ramadan. Namun, pendapatan perusahaan masih dapat tertolong oleh berbagai acara korporasi yang melakukan rapat dan gathering (acara kumpul-kumpul).

"Kemudian, selama puasa ada program buka puasa. Jadi, walau okupansi kamar menurun tetapi food & beverage (makanan dan minuman) oke," kata Adrian, secara terpisah.

Dengan kata lain, keuangan perusahaan tetap terjaga karena ramainya acara buka puasa dan kenaikan tingkat okupansi saat lebaran. "Jadi, akan tetap lebih bagus dari tahun lalu," imbuh dia.

Selanjutnya, perseroan mengaku, akan membangun tiga hotel baru. Satu di antaranya sedang dibangun di Cepu, Jawa Tengah. Saat ini, proses konstruksi sudah mencapai 70 persen.

"Di sana, kami bisa dapat pasar minyak dan gas yang dibawah level manajer. Jadi, mungkin pendapatan bisa naik menyumbang sampai 20-30 persen," terang Adrian.

Selain itu, perseroan juga akan membangun enam restoran baru. Namun, perusahaan hanya akan menyewa tanah untuk membangun restoran, sehingga dana yang dikeluarkan tidak akan selangit.

Menurutnya, satu restoran membutuhkan dana sebesar Rp4 miliar - Rp5 miliar. Seluruh restoran baru itu akan dibangun di Jakarta, salah satunya di kawasan Pasar Minggu.

"Sejauh ini, yang menengah ke atas namanya Rantang Ibu, yang kelas menengah namanya Mayar, itu masih makanan Indonesia, karena dari harga paling murah sampai paling mahal itu bisa diolah," papar Adrian.

Secara keseluruhan, perusahaan akan menggelontorkan dana sebesar Rp30 miliar. Dana itu akan diperoleh perusahaan dari sebagian dana Penawaran Umum Saham Perdana (Initial Public Offering/ IPO). Adrian menyebut, 49 persen dari total dana raihan IPO Rp132,72 miliar.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER