Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan
e-commerce raksasa asal China, Alibaba Group mengucurkan investasi tambahan hingga US$1 miliar atau setara Rp13,3 triliun ke perusahaan jual beli
online ternama Lazada Group.
Melalui investasi tersebut, kepemilikan saham Alibaba pada Lazada meningkat dari semula 51 persen menjadi 83 persen.
"Ini adalah sinyal yang jelas dari Alibaba setelah mempelajari pasar dengan lebih baik. Mereka benar-benar percaya pada peluang
e-commerce di Asia Tenggara," ujar Chief Executive Lazada Maximilian Bittner dikutip dari Reuters, Kamis (29/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Investasi tambahan US$1 miliar tersebut sekaligus melengkapi serangkaian investasi yang pernah dikucurkan oleh Alibaba pada tahun lalu yang mencapai US$1 miliar. Dengan demikian, total investasi yang diberikan Alibaba kepada Lazada telah mencapai US$2 miliar.
"Pasar
e-commerce di wilayah ini masih tergolong belum tergali, dan kami melihat sesuatu yang sangat positif di depan kami," kata Daniel Zhang, CEO Alibaba, dalam sebuah pernyataan.
Melalui Lazada, Alibaba mengaku akan berupaya menangkap peluang pertumbuhan ASEAN. Selain sokongan dana, investasi Alibaba ke Lazada juga mencakup akses ke berbagai
merchant dan peningkatan kemampuan logistik.
Lazada selama ini dikenal sebagai
e-commerce yang menjual produk elektronik dan pakaian di enam pasar Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Namun, perusahaan ini mengalami kerugian operasi yang tinggi. Di Indonesia, Lazada bersaing ketat dengan Tokopedia dan MatahariMall.com.
Lazada pertama kali dibentuk tahun 2012 dan berkantor pusat di Singapura. Lazada telah beroperasi di beberapa negara Asia seperti Vietnam, Malaysia, Indonesia, Filipina hingga Thailand. Berdasarkan laporan tahunan perusahaan, per 31 Maret 2017 tercatat terdapat 23 juta pembeli yang aktif bertransaksi melalui Lazada.