Jakarta, CNN Indonesia -- Bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed) menilai perekonomian negaranya cukup sehat untuk kenaikan suku bunga dan memulai penurunan portofolio obligasi dalam skala yang besar.
Gubernur The Fed Janet Yellen dalam salah satu penampilan terakhirnya di hadapan Kongres, menggambarkan sebuah ekonomi yang tumbuh perlahan, terus menambahkan pekerjaan, dan mendapat manfaat dari konsumsi rumah tangga yang bagus serta lonjakan investasi bisnis, juga didukung oleh kondisi ekonomi yang lebih kuat di luar negeri.
"The Fed terus berharap bahwa evolusi ekonomi akan menjamin kenaikan bertahap dalam suku bunga acuan dari waktu ke waktu. Pengurangan portofolio The Fed lebih dari US$4 triliun kemungkinan akan dimulai tahun ini," katanya seperti dilansir dari
Reuters, Kamis (13/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun dia juga mencatat bahwa mengingat perkiraan saat ini, tingkat suku bunga acuan tidak perlu lagi naik begitu jauh untuk mencapai tingkat netral yang tidak mendorong atau menghambat aktivitas ekonomi.
The Fed masih merasa ekonomi perlu diberi ruang, atau diakomodasi melalui kebijakan moneter, sehingga dengan tingkat kenaikan netral yang lebih rendah berarti The Fed merasa terdorong untuk memperlambat laju kenaikan suku bunga.
Tapi untuk saat ini, Yellen mengatakan kepada anggota Komite mengenai Jasa Keuangan bahwa ekonomi tetap cukup kuat bagi the Fed untuk terus secara bertahap memperketat kebijakan.
Sebagai tanggapan atas pertanyaan dari anggota parlemen, Yellen mengatakan bahwa dia memperkirakan bahwa penurunan neraca secara bertahap akan "berjalan dengan lancar" di pasar.
Penurunan neraca, yang akan dimulai perlahan seiring Fed menginvestasikan kembali hanya sebagian dari kepemilikan yang jatuh tempo setiap bulannya, akan menandai akhir dari kebijakan terkait krisis.