Tingkatkan Produksi, Pertamina Belajar Pada Repsol

CNN Indonesia
Rabu, 19 Jul 2017 09:56 WIB
Kerja sama ini mencakup bidang teknologi hulu berbasis digital, riset pengembangan teknologi penguras sumur minyak, serta manajemen riset dan pengembangan.
Produksi minyak Pertamina hingga kuartal I tahun ini mencapai 337 ribu barel per hari atau naik 8,01 persen dibandingkan kuartal I tahun lalu sebesar 312 ribu barel per hari. (CNN Indonesia/Hesti Rika Pratiwi)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pertamina (Persero) telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan perusahaan asal Spanyol, Repsol. Kerja sama tersebut mencakup studi bersama guna meningkatkan cadangan dan mempercepat periode produksi migas.

Lingkup kerja sama ini terbagi atas beberapa bidang, yakni teknologi hulu berbasis digital, riset pengembangan teknologi pengurasan sumur minyak (Enhanced Oil Recovery/EOR), serta manajemen riset dan pengembangan.

Direktur Utama Pertamina Elia Massa Manik menuturkan, studi bersama ini akan berbasis digital dan bisa menghasilkan model karakteristik batuan reservoir. Rencananya, studi ini akan diujicobakan di blok Jambi Merang, yang merupakan Wilayah Kerja (WK) migas yang dikelola secara Joint Operating Body (JOB) antara Pertamina, Talisman Jambi Merang Ltd dan Pacific Oil and Gas Ltd.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ke depan, SDM Pertamina akan mampu mengembangkan karakteristik reservoir serupa di wilayah kerja Pertamina lainnya," ujar Elia melalui siaran pers yang diterima CNNIndonesia.com, Rabu (18/7).

Selain itu, Repsol juga akan melakukan alih pengetahuan dan teknologi dalam menerapkan teknologi EOR skala lapangan. Di dalam kerja sama ini, Repsol dan Pertamina akan menerapkan studi laboratorium metode filtrasi EOR yang diujicobakan di lapangan Sago dan Limau.

"Studi ini memperkuat komitmen Pertamina dalam mempercepat program EOR untuk meningkatkan cadangan dan produksi minyak lebih cepat," katanya.

Tak hanya itu, kedua perusahaan juga sepakat untuk mengembangkan biofuel generasi kedua, yaitu pengembangan produk biogasoline dengan teknologi dekomposisi bahan organik (pirolisis) dari bahan baku biomassa. Kerja sama ini dimaksudkan untuk mencapai target pemanfaatan Energi Baru Terbarukan di dalam bauran energi sebesar 30 persen di tahun 2025 sesuai Peraturan Pemerintah No 79 Tahun 2014.

"Repsol mempunyai kesamaan bisnis dengan Pertamina, dan memiliki reputasi dan pengalaman yang signifikan dalam manajemen riset dan teknologi," pungkasnya.

Menurut data perusahaan, produksi minyak Pertamina hingga kuartal I mencapai 337 ribu barel per hari atau naik 8,01 persen dibandingkan kuartal I tahun lalu sebesar 312 ribu barel per hari. Selanjutnya, produksi gas menyentuh 2.010 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) atau naik 1,77 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 1.975 MMSCFD.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER