Bankir Ingin Bank Indonesia Tak Ubah Suku Bunga Acuan

CNN Indonesia
Kamis, 20 Jul 2017 14:51 WIB
Sejumlah bankir berharap Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo Rate (BI-7DRRR) Juli 2017.
Sejumlah bankir berharap Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo Rate (BI-7DRRR) Juli 2017. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah bankir berharap Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo Rate (BI-7DRRR) Juli 2017.

Direktur Utama PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaatmadja menilai pemangkasan BI-7DRRR akan sulit dilakukan mengingat masih ada risiko global, salah satunya kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS), The Federal Fund Rate (FFR).

Di sisi lain, kondisi likuiditas saat ini dinilai masih bagus, tercermin dari rasio pinjaman terhadap simpanan (LDR) perbankan yang terjaga di level 89-90 persen. Kendati demikian, ke depannya, pengetatan likuiditas bisa terjadi seiring dengan kenaikan permintaan kredit.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"BI-7DRRR kalau turun lebih lanjut rasanya susah tetapi kalau dipertahankan masih memungkinkan, sejauh likuditas masih cukup," tutur Jahja di Gedung Mahkamah Agung, Kamis (20/7).

Senada dengan Jahja, Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Maryono juga berharap BI-7DRRR kembali dipertahankan.Pasalnya, kondisi perekonomian masih relatif stabil, terutama dari sisi inflasi dan nilai tukar.

"BI rate harapannya tetap. Tidak ada alasan untuk melakukan peningkatan atau penurunan BI-rate," ujarnya.

Setali tiga uang, Direktur Utama PT Bank CIMB Niaga Tbk Tigor Siahaan juga berharap BI-7DRRR tak bergerak. "Rate [BI-7DRRR] yang sekarang cukup kondusif terhadap pertumbuhan ekonomi dan sebagainya," ujarnya.

Sebagai informasi, BI baru akan mengumumkan BI-7DRRR Juli, sore ini. Sebelumnya, pertengahan Juni lalu BI kembali menetapkan BI-7DRRR di level 4,75 persen.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER