Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (Banggar DPR) dan pemerintah menyepakati alokasi anggaran mendesak sebesar Rp25,5 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (R-APBNP) 2017.
"Rapat menyetujui usulan dana mendesak Rp25,5 triliun untuk dibahas di komisi masing-masing," ujar Ketua Banggar DPR Aziz Syamsuddin, Jumat (21/7).
Sebelumnya, Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani mengatakan, alokasi anggaran mendesak tersebut akan digunakan untuk Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk Badan Layanan Umum (BLU) berupa Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) sebesar Rp12,5 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dana LMAN ini untuk pembiayaan, dia menambah untuk dana infrastruktur. Tapi sebenarnya bentuknya sama," kata Askolani.
Dana mendesak menurut dia, juga akan diberikan untuk keperluan perhelatan kompetisi olahraga se-Asia, Asian Games 2018 sebesar Rp1,5 triliun. Kemudian, untuk tambahan kebutuhan anggaran program sertifikasi lahan yang targetkan mencapai lima juta hektar di tahun ini senilai Rp1,2 triliun.
Di samping itu, anggaran mendesak di R-APBNP 2017 juga dialokasikan untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 yang alokasinya mulai dikucurkan pada tahun ini. Namun, besarannya belum dipastikan oleh Kemenkeu. Kendati demikian, secara menyeluruh anggaran Pemilu pada 2019 diperkirakan lebih besar dibandingkan Pemilu 2014 lalu sebesar Rp10 triliun.
Adapun anggaran Pemilu 2019 akan diberikan kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai penyelenggaran Pemilu 2019.
Terakhir, anggaran mendesak juga akan digunakan untuk menutup keperluan dana tambahan untuk pembelian alat pengamanan di Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan perhelatan konferensi Organisasi Pendanaan Moneter (International Monetery Fund/IMF) di 2018.