Semester I, Empat Bank BUMN Raup Untung Rp30,63 Triliun

CNN Indonesia
Jumat, 04 Agu 2017 14:47 WIB
Kinerja BRI, Bank Mandiri, BNI dan BTN tersebut dinilai terdongkrak oleh penyaluran kredit ke proyek infrastruktur pemerintah.
Kinerja BRI, Bank Mandiri, BNI dan BTN tersebut dinilai terdongkrak oleh penyaluran kredit ke proyek infrastruktur pemerintah. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Akumulasi laba bank pelat merah pada paruh pertama tahun ini berhasil tumbuh 24,1 persen secara tahunan (yoy). Sepanjang Januari-Juni 2017, empat bank berstatus Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meraup untung bersih sebesar Rp30,63 triliun, melonjak dari tahun sebelumnya Rp24,69 triliun.

Secara nominal, perolehan laba tertinggi dicetak oleh PT Bank Rakyat Negara Tbk (BRI) dengan meraup laba sebesar Rp13,45 triliun atau tumbuh 10,4 persen (yoy).

"Kenaikan laba yang cukup menggembirakan lebih banyak didukung oleh kredit karena ekspansi kredit kita juga lumayan," tutur Direktur Utama BRI Suprajarto dalam konferensi pers di Gedung BRI I, kemarin.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan, pertumbuhan penyaluran kredit bank 'wong cilik' ini mencapai 11,8 persen dari Rp615, 5 triliiun per kuartal II 2016 menjadi sebesar Rp687,9 pada paruh pertama tahun ini. Penyaluran kredit yang tumbuh mampu meningkatkan pendapatan bunga bersih (NII) menjadi Rp36,3 triliun atau tumbuh 12,4 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara, pertumbuhan laba tertinggi diraih oleh PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) sebesar 46,7 persen menjadi Rp6,41 triliun. Kendati masih tinggi, pertumbuhan laba tersebut melambat dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 79,9 persen menjadi Rp4,37 triliun.

Semester I, Empat Bank BUMN Untung Rp30,63 Triliun(CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
"Tahun 2016, ada pertumbuhan laba cukup signifikan khususnya dari nasabah-nasabah kami yang bermasalah, yang recovery-nya cukup tinggi. Tahun ini, pertumbuhan laba didasarkan pada aktivitas bisnis normal," tutur Direktur BNI Rico Rizal Budidarmo, beberapa waktu lalu.

Berikutnya, laba PT Bank Mandiri Tbk juga tumbuh cukup baik sebesar 33,7 persen menjadi Rp9,5 triliun.

Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, pertumbuhan laba tersebut sering dengan perbaikan kualitas kredit perseroan yang mendorong kontribusi pendapatan jasa perbankan. Pada Juni 2017, rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) perseroan membaik dari 3,86 persen pada Juni 2016 menjadi 3,82 persen.

“Pencapaian positif ini membuktikan bahwa berbagai langkah perbaikan bisnis yang kami lakukan sejak tahun lalu telah membuahkan hasil yang signifikan,” ujar pria yang akrab disapa Tiko ini.

Terakhir, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) mampu mencetak laba sebesar Rp1,27 triliun atau tumbuh sekitar 22 persen. Kenaikan laba tersebut ditopang oleh kenaikan pendapatan bunga bersih perseroan, seiring naiknya penyaluran kredit dan penghimpunan simpanan. Tercatat pendapatan bunga bersih tumbuh 14,13 persen (yoy) menjadi Rp4,2triliun.

Di sisi lain, pertumbuhan penyaluran kredit sedikit melambat dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Tercatat, total penyaluran kredit bank pelat merah sepanjang Januari-Juni mencapai Rp1.959,52 triliun atau hanya tumbuh 13,1 persen. Sementara, periode yang sama tahun lalu, penyaluran kredit bank BUMN masih bisa tumbuh di kisaran 18 persen menjadi Rp1.733,02 triliun.

Semester I, Empat Bank BUMN Raup Untung Rp30,63 Triliun(CNN Indonesia/Astari Kusumawardhani)
Selain permintaan kredit yang memang masih belum pulih, perlambatan penyaluran kredit juga disebabkan oleh upaya menjaga kualitas kredit.Hal itu terlihat dari rata-rata rasio kredit bermasalah (NPL) kotor (gross) keempat bank mengalami penurunan sebesar minus 0,12 persen.

Asal tahu saja, penurunan NPL terbesar dicapai oleh BNI yang mampu menurunkan NPL dari 3 persen menjadi 2 persen.

Dari sisi penghimpunan dana, Dana Pihak Ketiga (DPK) empat bank BUMN mencapai Rp2.151,93 triliun atau tumbuh 13.2 persen. Pertumbuhan DPK terbesar dialami oleh Bank BNI yaitu sebesar 18,5 persen menjadi Rp463,86 triliun.

Capain kinerja pada semester I 2017 membuat total aset bank pelat merah naik sebesar 13,1 persen menjadi Rp2.950,56 triliun dari periode yang sama tahun lalu, Rp2.607,9 triliun.

Terkerek Proyek Infrastruktur

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira menilai kinerja bank BUMN pada paruh pertama tahun ini sangat terbantu oleh proyek- proyek infrastruktur yang digulirkan oleh Pemerintah.

Hal itu terlihat dari tingginya penyaluran kredit di sektor konstruksi secara umum pada portofolio kredit bank plat merah. Sayangnya, kenaikan penyaluran kredit dari proyek pemerintah memiliki risiko tidak berkelanjutan (sustainable).

Di sisi lain, penyaluran kredit ke sektor konsumsi dan komoditas belum sepenuhnya pulih jika dibandingkan kondisi tiga tahun sebelumnya. Beberapa bank BUMN juga masih membersihkan kredit macet. Semakin cepat membersihkan kredit macet maka potret laporan keuangannya tentu makin bagus.

"Intinya harus mengatur kembali portfolio kreditnya di semester II ini karena kondisi global maupun domestik masih penuh tantangan. Jangan lengah oleh laba yang jumbo," ujar Bhima kepada CNNIndonesia.com, Jumat (8/4).
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER