Manfaatkan Big Data, BI Siapkan Data Transaksi e-Commerce

CNN Indonesia
Senin, 07 Agu 2017 18:36 WIB
BI melansir, saat ini, proses pengumpulan data sudah berjalan, dan menandatangani non-disclosure agreement dengan pelaku usaha e-commerce.
BI melansir, saat ini, proses pengumpulan data sudah berjalan, dan menandatangani non-disclosure agreement dengan pelaku usaha e-commerce. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Indonesia (BI) tengah menyiapkan data transaksi perdagangan berbasis elektronik (e-commerce) dengan memanfaatkan teknik pengolahan big data.

Big data merupakan data di mana ukuran, keragaman, dan kompleksitasnya membutuhkan teknis dan algoritma analitik tertentu untuk mengelola, mengambil manfaat dan pengetahuan, yang tersembunyi di dalamnya.

Data yang diolah biasanya memenuhi lima kriteria, yaitu berukuran besar, penyampaian cepat, bervariasi, benar, dan bernilai.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Proses (pengumpulan data) sudah berjalan, kami sudah memulai dengan penandatangan non-disclosure agreement antara kami dengan pelaku e-commerce," tutur Direktur Eksekutif Departemen Statistik BI Yati Kurniati di Gedung Thamrin BI, Senin (7/8).

Yati mengungkapkan, data e-commerce nantinya bisa digunakan untuk mengidentifikasi keadaan perekonomian, melihat perilaku konsumsi masyarakat dan mengawasi harga. Dengan data e-commerce, publik juga bisa melihat aliran, volume dan nilai perdagangan via dunia maya.

Saat ini, BI telah melakukan pendekatan awal dengan beberapa pemain e-commerce di Indonesia dalam rangka penyediaan informasi yang dibutuhkan. Yati berharap, data e-commerce BI bisa menangkap setidaknya 60 persen transaksi e-commerce yang terjadi di pasar.

"Memang, perlu extra effort (usaha ekstra). Ini menjadi tantangan bagi kami untuk mendapatkan akses data dari pelaku e-commerce," jelasnya.

Big data sendiri merupakan bagian dari transformasi BI untuk mendorong pemanfaatan teknologi informasi yang lebih cepat. Pengolahan informasi yang lebih cepat dan akurat pada akhirnya akan berdampak pada kualitas keputusan yang diambil oleh pengambil kebijakan, misalnya keputusan Dewan Gubernur BI.

Guna mengkomunikasikan pemanfaatan big data dan menjalin sinergi antar lembaga, BI pada Rabu (9/8) mendatang juga akan menggelar Seminar Nasional Big Data yang akan dihadiri oleh perwakilan dari pemerintah, perbankan, pelaku industri keuangan teknologi (fintech), e-commerce, layanan digital, dan akademisi.

Dalam waktu dekat, produk olahan big data BI yang akan dirilis BI ke publik adalah proksi indikator ketenagakerjaan dan proksi indikator pasar properti. Data-data ini nantinya akan menjadi indikator kecenderungan dan pelengkap data resmi pemerintah.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER