Bankir Anggap Pertumbuhan Ekonomi di Bawah Ekspektasi

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Selasa, 08 Agu 2017 11:16 WIB
Mengingat kuartal II merupakan periode Ramadan dan Lebaran, seharusnya permintaan sepanjang April-Juni bisa lebih besar dibandingkan kuartal sebelumnya.
Mengingat kuartal II merupakan periode Ramadan dan Lebaran, seharusnya permintaan sepanjang April-Juni bisa lebih besar dibandingkan kuartal sebelumnya. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Industri perbankan menilai pertumbuhan ekonomi kuartal II 2017 di bawah ekpektasi.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melansir angka pertumbuhan ekonomi kuartal II 2017 sebesar 5,01 persen. Angka itu sama dengan capaian kuartal I 2017 dan lebih rendah dari realisasi periode yang sama tahun lalu, 5,18 persen.

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaatmadja menilai, mengingat kuartal II merupakan periode Ramadan dan Lebaran, seharusnya permintaan sepanjang April-Juni bisa lebih besar dibandingkan kuartal sebelumnya untuk mendongkrak perekonomian.

Permintaan kredit perbankan pada kuartal II juga lebih baik dibandingkan kuartal I. Penyaluran kredit perseroan pada kuartal II menunjukkan peningkatan sebesar 11,9 persen menjadi Rp433,26 triliun atau lebih tinggi dari capaian kuartal sebelumnya yang hanya naik 9,4 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak ayal, Jahja memprediksi pertumbuhan ekonomi kuartal II bisa lebih tinggi dibandingkan kuartal I.

"Harapannya,[pertumbuhan ekonomi kuartal II] lebih dari kuartal I karena di kuartal II ada lebaran jadi harusnya permintaan [kuartal II] lebih besar dari kuartal I," ujar Jahja melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com.

Mengutip data BPS, pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada kuartal II memang naik tipis menjadir 4,95 persen dari capaian kuartal I, 4,94 persen. Namun, angka itu jauh lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu, 5,07 persen.

Di semester II, lanjut Jahja, perseroan akan melanjutkan perannya sebagai lembaga intermediasi yang baik dengan berupaya menjaga suku bunga dan kualitas pinjaman, serta menyiapkan prasarana sistem pembayaran sehingga bisa memperlancar kegiatan pereknomian.

Senada dengan Jahja, Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Suprajarto juga menilai pertumbuhan ekonomi kuartal II di bawah ekspektasi.

Bankir Anggap Pertumbuhan Ekonomi di Bawah Ekspektasi(CNN Indonesia/Safir Makki)
"Pertumbuhan ekonomi tersebut [kuartal II 2017] di bawah ekspektasi karena pertumbuhan ekonomi kuartal II seharusnya setidaknya di atas 5,1 persen mengingat kuartal I hanya tumbuh 5,01persen dan target pertumbuhan sepanjang tahun 2017 di atas 5,1 persen," ujar Suprajarto.

Kendati demikian, Suprajarto optimistis kinerja ekonomi pada paruh kedua tahun ini bakal lebih baik. Pasalnya, salah satu penyebab lambannya pertumbuhan ekonomi kuartal II adalah pengeluaran pemerintah yang belum maksimal.

"Terdapat potensi pengeluaran yang masih di kuartal III dan IV untuk mencapai realisasi pengeluaran [pemerintah] sehingga masih ada kesempatan ekonomi untuk tumbuh di atas 5,2 persen di kuartal III dan IV," ujarnya.

Selain itu, lanjut Suprajarto, pemerintah juga mengambil langkah tepat dengan menunda kenaikan listrik lanjutan, gas tabung 3 kilogram, dan bahan bakar minyak (BBM). Karenanya, Suprajarto meyakini permintaan konsumsi akan lebih besar dibandingkan capaian kuartal II yang hanya tumbuh sebesar 4,95 persen.

Sementara, Direktur Utama UOB Indonesia Kevin Lam menilai kinerja ekonomi pada kuartal II 2017 masih sesuai ekspektasi perusahan yang meramal ada di kisaran 5 hingga 5,2 persen.

Menurut Kevin, hingga akhir tahun, ekonomi Indonesia berpotensi lebih baik apalagi jika tren kenaikan harga minyak berlanjut yang akan mendongkrak harga komoditas.

"Kalau harga minyak bisa lebih stabil, lebih baik, saya yakin ekonomi di paruh kedua 2017 akan lebih baik, tetapi ini harus jangka panjang," ujar Kevin.

Kevin meyakini ekonomi Indonesia saat ini sedang dalam masa transisi ke arah yang lebih baik. Hal itu salah satunya ditandai dengan meningkatnya peran pemerintah dalam mengelola perekonomian dan pembangunan infrastruktur, tidak hanya infrastruktur fisik tetapi juga non fisik. (gir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER