Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Indonesia (BI) mencatat, arus modal masuk (
capital inflow) ke Indonesia periode Januari-Agustus 2017 mengalami perlambatan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Tercatat,
capital inflow sebesar Rp130 triliun sepanjang Januari sampai pertengahan Agustus 2017. Padahal, pada periode yang sama di tahun lalu,
capital inflow mencapai Rp154 triliun. Artinya, melambat sekitar Rp24 triliun.
Kendati begitu, Gubernur BI Agus DW Martowardojo menilai, jumlah tersebut masih menunjukkan kecenderungan positif dari ekonomi dunia terhadap perekonomian Tanah Air.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu menunjukan kondisi kepercayaan dari internasional kepada stabilitas makro ekonomi Indonesia," ujar Agus dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, Selasa (22/8).
Namun, Agus melihat, peluang penambahan
capital inflow masih besar sampai akhir tahun dan lebih baik dibandingkan tahun lalu.
Sebab, capital inflow hanya sebesar Rp126 triliun di akhir tahun lalu lantaran terkontraksi sentimen negatif dari momentum Pemilihan Presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) yang diikuti Donald Trump dan Hillary Clinton.
Alhasil, jumlah
capital inflow sampai Agustus 2016 yang telah mencapai Rp154 triliun terus menyusut hingga
finish di angka Rp126 triliun di akhir 2016.
"Ketika ada pengumuman pemilihan presiden di AS, ada
capital reversal. Itu menyebabkan sepanjang 2016, dana masuk ke Indonesia Rp126 triliun," jelas Agus.