Pertamina: Operasional BBM Satu Harga Rp700 Miliar

CNN Indonesia
Jumat, 08 Sep 2017 11:30 WIB
Namun, Pertamina mengklaim tidak ada kerugian yang berdampak pada perusahaan akibat program yang ditugaskan dari Kementerian ESDM tersebut.
Namun, Pertamina mengklaim tidak ada kerugian yang berdampak pada perusahaan akibat program yang ditugaskan dari Kementerian ESDM tersebut. (REUTERS/Beawiharta).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pertamina (Persero) menyebutkan bahwa tambahan biaya operasional untuk mengongkosi program Bahan Bakar Minyak (BBM) Satu Harga mencapai Rp600 miliar-Rp700 miliar pada paruh pertama tahun ini.

Pun demikian, Direktur Pemasaran Pertamina Muhammad Iskandar mengungkapkan, tidak ada kerugian yang berdampak pada perusahaan akibat program yang ditugaskan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tersebut. Adapun, program ini dimaksudkan untuk menyamaratakan harga BBM hingga ke daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

"Bukan kerugian, memang ada tambahan biaya termasuk ongkos angkut pesawatnya saja bisa Rp49 ribu per liter, sementara kami jual solar Rp5.150. Itu yang menambah dari operating cost. Tahun ini, nambahnya sekitar Rp600 miliar hingga Rp700 miliar," tuturnya, mengutip Antara, Kamis (7/9) malam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menjelaskan, pengiriman BBM menuju daerah pelosok tentu membutuhkan angkutan moda yang tidak sesederhana menggunakan mobil tangki.

Dengan infrastruktur jalan yang belum memadai, perusahaan migas pelat merah itu harus menambah biaya angkut baik dengan pesawat maupun helikopter dan kapal laut.

Menurut Iskandar, kerugian yang dinyatakan Kementerian BUMN terkait kerugian Pertamina hingga Rp12 triliun tersebut bukan dari akibat menjalankan penugasan premium dan solar, termasuk BBM Satu Harga.

Perusahaan berpotensi kehilangan tambahan pendapatan jika harga solar dijual sesuai dengan pagu yang ditetapkan pemerintah melalui APBN, namun di sisi lain harga minyak sedang naik.

"Premium disubsidi, tapi harganya dipatok pada harga tertentu. Ketika harga minyak naik mestinya juga ikut naik, tapi ini tidak. Selisihnya itu beban, termasuk juga pada solar," ungkapnya.

Saat ini, formula pemerintah dihitung berdasarkan harga minyak mentah saat masih di level 40 dolar AS per barel, sedangkan harga minyak mentah berada di kisaran US$50 per barel dan pemerintah belum menetapkan kenaikan harga baik solar serta premium tahun ini.

Iskandar menyebutkan program BBM Satu Harga tetap berjalan dengan target menambah lokasi SPBU di 54 titik hingga akhir tahun terutama daerah 3T.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER