Maret 2018, Tenggat Waktu Pertamina 'Tunaikan' PLTGU Jawa 1

CNN Indonesia
Selasa, 19 Sep 2017 17:59 WIB
Pertamina bersama mitranya harus menunaikan kewajiban pembiayaan (financial closing) bagi proyek PLTGU Jawa 1 pada Maret 2018 mendatang.
Pertamina bersama mitranya harus menunaikan kewajiban pembiayaan (financial closing) bagi proyek PLTGU Jawa 1 pada Maret 2018 mendatang. (CNN Indonesia/Andry Novelino).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT PLN (Persero) memberi tenggat waktu bagi PT Pertamina (Persero) dan mitranya, Marubeni Corporation dan Sojitz Corporation, untuk menunaikan kewajiban pembiayaan (financial closing) bagi proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Jawa 1. Kedua pihak sepakat menyelesaikan kewajibannya pada Maret 2018 mendatang.

Direktur Pengadaan Strategis 2 PLN Supangkat Iwan Santoso menyebut, saat ini, konsorsium Pertamina masih melakukan pembahasan dengan calon pemberi pinjaman, yakni Japan Bank for International Coorporation (JBIC), Nippon Export and Investment Insurance (NEXI), serta Asian Development Bank (ADB). Jika financial closing rampung, maka konstruksi bisa dilakukan.

“Mereka belum waktunya financial closing, batasnya kira-kira enam bulan setelah sekarang. Awal tahun depan mungkin,” ujarnya ditemui di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Selasa (19/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sembari menunggu financial closing, baru-baru ini Pertamina selaku pengembang listrik swasta (Indpendent Power Producer/IPP) PLTGU Jawa 1 mengaku juga akan membangun fasilitas penyimpanan gas alam cair dan regasifikasi terapung (Floating Storage and Regasification Unit/FSRU) di dekat pembangkit. Adapun, tempat penyimpanan ini mampu menampung LNG sebanyak 170 ribu metrik ton dan bisa menyalurkan gas 170 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).

“Rencananya, mereka akan mengembangkannya bersama perusahaan Korea Selatan. Dulu sih, business-to-business dengan Samsung, namun tidak tahu juga,” paparnya.

Financial closing PLTGU Jawa 1 merupakan satu dari beberapa rencana proyek 35 ribu MW yang belum memasuki fase financial closing dengan total 10.255 MW. Selain PLTGU Jawa 1, financial closing juga akan diberlakukan bagi proyek lain di antaranya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cirebon dengan kapasitas 1.000 MW dan PLTU Tanjung Jati 3 dengan kapasitas 1.230 MW.

“Hingga akhir tahun ini, mungkin akan ada financial closing sebesar 6 ribu MW. Sisanya, akan kami rampungkan hingga akhir tahun nanti. Kalau sudah financial closing, tentu bisa langsung konstruksi,” jelas Supangkat.

Sebagai informasi, PLTGU Jawa 1 rencananya akan memiliki kapasitas sebesar 2x800 Megawatt (MW) dengan nilai proyek sebesar US$2 miliar. Proyek yang diperkirakan beroperasi tahun 2020 itu digadang menjadi pembangkit listrik berbasis gas terbesar di Asia Tenggara, dan merupakan yang kedua di dunia yang mengintegrasikan Floating Storage Regasification Unit (FSRU) dengan PLTGU.

Di dalam lelang pembangkit ini, konsorsium Pertamina sebelumnya telah mengalahkan pesaing lain, yaitu konsorsium PT Adaro Energi Tbk - Sembcorp, konsorsium Mitsubishi Corporation - JERA - PT Rukun Raharja Tbk - PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB), serta konsorsium PT Medco Power Generation Indonesia - Nebras Power - Korea Electric Power Corporation.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER