Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah mengatakan sedang mengembangkan destinasi pariwisata Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Hal tersebut karena bakal dilaksanakannya pertemuan tahunan International Monetary Fund-World Bank di Nusa Dua Bali.
Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, upaya tersebut dilakukan secara terintegrasi dengan Kementerian dan Lembaga terkait.
"Labuan Bajo itu terintegrasi semua, di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Perhubungan, Pariwisata, supaya semua prioritas pariwisata itu tertangani semua dan terintegrasi," terang Luhut di Gedung Kementerian Koordinator Kemaritiman, Jakarta Kamis (11/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan sebelum tanggal 30 Januari nanti, pihaknya akan meninjau perkembangan pengelolaan destinasi pariwisata Labuan Bajo.
"Sebelum tanggal 30 Januari kita akan meninjau semua. Dengan bidang masing-masing, airnya, sampahnya, listriknya, kemudian kebersihan bandaranya supaya orang turis datang ke sana itu nyaman," papar Luhut.
Sementara itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan pengembangan Labuan Bajo harus selesai sebelum pertemuan tahunan IMF-World Bank. Ia mengatakan Labuan Bajo harus sudah siap pada Oktober 2018.
Arief mengatakan pemerintah akan menyiapkan akses mulai dari bandara hingga pelabuhan serta segala seluruh infrastruktur pendukungnya.
"Akses contohnya marina, pelabuhan dan bandara harus kita siapkan dengan bagus," ujarnya.
Ia mengatakan pemerintah tidak menyiapkan anggaran khusus untuk pengembangan Labuan Bajo ini. Anggarannya hanya menggunakan dari yang ada.
"Anggaran yang sudah ada cuma di-
manage secara khusus. anggarannya dari yang
existing. Jadi contohnya, marina dibangun PT Angkutan Sungai dan Penyebrangan Indonesia Ferry (ASDP) (Persero). Jadi anggarannya dari ASDP, tidak ada secara khusus kita alokasikan," paparnya.
Sampai saat ini, Arief menambahkan pengembangan pembangunan Labuan Bajo sudah mencapai tahap 60-70 persen.
Selain itu, Luhut mengatakan bakal ada optimalisasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) hanya saja pihaknya masih mengkaji terkait optimalisasi PLTS tersebut.
"Lagi dikaji, tetapi kita enggak mau kekurangan listrik di
tourist destination-nya," ujar Luhut.
(gir)