Proyek KA Cepat Jakarta-Bandung Mundur dari Target

SAH | CNN Indonesia
Kamis, 08 Feb 2018 17:50 WIB
Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan memperkirakan proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung baru rampung akhir 2019 atau awal 2020.
Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan memperkirakan proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung baru rampung akhir 2019 atau awal 2020. (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga).
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan memperkirakan penyelesaian proyek Kereta Api (KA) Cepat Jakarta-Bandung akan mundur dari target semula yakni awal 2019 menjadi akhir 2019 atau awal 2020.

"Itu sudah hampir pasti, mungkin akhir 2019 atau awal 2020 kalau tidak apa-apa yang penting jalan," terang Luhut setelah Rapat Koordinasi Percepatan Pembangunan KA Cepat Jakarta-Bandung, di Gedung Kementerian Koordinator Kemaritiman, Jakarta, Kamis (8/2).

Terkait pembebasan lahan, ia berharap persoalan mengenai pengadaan lahan untuk pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung bisa segera rampung pada Februari. Sampai saat ini, pembebasan lahan sudah mencapai 54 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dalam perkembangannya, Luhut sempat menyebut akan menambah jalur KA cepat Jakarta-Bandung sampai Bandara Kertajati, bahkan hingga ke Yogyakarta dan Solo. Hanya saja ia mengaku masih belum membahas lebih lanjut terkait perpanjangan jalur ini.

"Kami belum bicara itu, tapi opsi itu tidak kami tutup, mungkin ke Kertajati, ke Jogja atau Solo," terangnya.

Di sisi lain, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, konstruksi untuk KA cepat Jakarta-Bandung sudah dimulai. Hanya saja, sampai saat ini proses konstruksinya masih di bawah 10 persen.

Tahap konstruksi saat ini, kata Budi, masih di konstruksi-konstruksi minor, seperti pembersihan lahan (land clearing) dan mulai pembangunan terowongan (tunel).

"Sekarang sebenarnya sudah mulai tapi minor. Konstruksi akan secara masif bulan Mei. Sekarang sudah jalan, masih di bawah 10 persen," terang Budi.


Beda Pendapat Soal Dana

Dalam kesempatan tersebut, Luhut menyebutkan pihaknya masih mengevaluasi pendanaan untuk proyek ini karena masih ada perbedaan pendapat mengenai skema pendanaan proyek KA cepat Jakarta-Bandung tersebut.

"Saya minta kepada Pak Sahala (Chairman Perusahaan konsorsium pelat merah, PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia/PSBI) supaya minggu depan melaporkan lagi, karena tadi masih ada perbedaan pendapat," terang dia.

Sebagai informasi, proyek KA cepat Jakarta-Bandung akan dikerjakan oleh PT Kereta Cepat Indonesia China yang merupakan konsorsium Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia dengan China Railway International Co.

Proyek ini diperkirakan memakan dana sebesar US$5,57 miliar, di mana 25 persen di antaranya merupakan modal konsorsium dari BUMN dan China, sedangkan sisanya berasal dari pinjaman China Development Bank (CDB).

(lav)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER