Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (
ESDM) berharap direksi
PT Pertamina (Persero) yang baru dapat menjalankan penugasan penyaluran Bahan Bakar Minyak (
BBM) bersubsidi, premium dan
Liquified Petroleum Gas (LPG) dengan lebih baik. Dengan demikian, ia pun berharap tak bakal lagi ada keluhan kelangkaan premium dari masyarakat.
"Semoga kinerja perseroan bisa lebih baik lagi. Jangan sampai terjadi kelangkaan (premium) lagi," ujar Direktur Jenderal Minyak dan Gas (Migas) Djoko Siswanto di kantor Kementerian ESDM, Jumat (20/4).
Selain soal penyaluran BBM, Djoko berharap perombakan direksi berimbas positif pada kinerja perseroan. Pertamina diharapkan bisa tetap mempertahankan keuntungannya meski mengemban penugasan dari negara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tahun ini, Pertamina menargetkan dapat meraup laba bersih sebesar US$2,4 miliar. Angka itu terbilang stagnan bila dibandingkan dengan proyeksi raihan laba bersih sepanjang tahun 2017 yang berada dikisaran US$2,2 miliar-US$2,4 miliar.
Sementara itu, hingga kuartal ketiga tahun lalu, Pertamina mencatatkan laba bersih sebesar US$1,99 miliar, turun bila dibandingkan dengan kuartal III tahun lalu yang mencapai US$2,83 miliar.
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) hari ini memutuskan merombak jajaran direksi Pertamina, salah satunya dengan mencopot Elia Massa Manik dari posisi Direktur Utama. Mengingat belum ditunjukkan Direktur Utama definitif, pemegang saham memutuskan agar Pelaksana Tugas Harian Direktur Utama Pertamina diemban oleh Nicke Widyawati selaku Direktur Sumber Daya Manusia hingga terpilih pejabat baru.
(agi/bir)