Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral
(ESDM) memutuskan memperpanjang kontrak Energy Equity Epic (Sengkang) Pty Ltd dalam pengelolaan Blok Sengkang di Sulawesi Selatan yang akan berakhir pada tahun 2022.
"Perpanjangan kontrak diberikan pemerintah selama 20 tahun setelah masa kontrak berakhir," ujar Wakil Menteri ESDM
Arcandra Tahar dalam keterangan resmi, dikutip Senin (3/9).
Arcandra mengatakan sebenarnya terdapat empat blok yang akan habis masa kontraknya (terminasi) 2022 mendatang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keempat blok tersebut antara lain blol Coastal Plains and Pekanbaru (CPP), Sengkang, Tarakan, serta Tungkal.
Namun, baru Blok Sengkang yang perpanjangan kontraknya diputuskan pemerintah.
Arcandra mengungkapkan keputusan diambil karena tidak ada kontraktor lain yang mengajukan proposal untuk pengelolaan blok tersebut.
Dengan diperpanjangnya Blok Sengkang, negara menerima bonus tanda tangan sebesar US$10 juta atau senilai Rp134 miliar (kurs APBN 2018 13.40 per dolar AS) dan Komitmen Kerja Pasti (KKP) sebesar US$60 juta atau Rp804 miliar.
"(Dari) empat blok yang terminasi tahun 2022, satu yang clear yakni, Energy Equity Epic (Sengkang) di Blok Sengkang, itu diberikan ke Sengkang, operator lama atau eksisting dengan KKP sebesar US$60 juta dan bonus tanda tangan US$10 juta," ujarnya.
Saat ini, kontrak pengelolaan Blok Sengkang meliputi wilayah kerja seluas 2.925,23 kilometer (km) dengan masa kontrak sampai dengan 24 Oktober 2022.
Energy Equity EPIC (Sengkang) Pty. Ltd. mempunyai cadangan gas terbukti sebesar 800 BCF (billion cubic feet) dan memiliki sumberdaya 2 TCF (trillion cubic feet). Produksi gas rata rata Blok Sengkang periode Januari hingga Juli 2018 sekitar 32 mmscfd.
Sebagai gambaran, 1 mmscfd gas dapat menjadi bahan bakar untuk 4 megawatt (MW) pembangkit listrik. Artinya, 32 mmscfd dapat dianalogikan setara dengan 128 MW pembangkit listrik.
(agt)