Luhut Sebut Jumlah Peserta Rapat Tahunan IMF-WB 32 Ribu Orang

Tim | CNN Indonesia
Jumat, 05 Okt 2018 01:26 WIB
Jumlah peserta pertemuan IMF-WB itu, kata Luhut, di atas perkiraan pemerintah sebelumnya yakni 19 ribu orang.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan peserta pertemuan tahunan IMF-World Bank (WB) di Bali pada 8-14 Oktober mendatang mencapai 32 Ribu orang. Jumlah itu di atas perkiraan pemerintah sebelumnya yakni 19 ribu orang.

"Jadi lebih banyak daripada yang kita perkirakan," kata Luhut usai memimpin rapat persiapan terakhir pertemuan tahunan IMF-World Bank (WB) di Nusa Dua, Bali pada hari Kamis (4/10).

Hadir dalam Rapat Koordinasi Akhir Pelaksanaan Rangkaian Pertemuan Tahunan IMF-WBG 2018 tersebut adalah Lembaga/Kementerian terkait di tingkat pusat dan daerah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka mewakili Kemenko Perekonomian, Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN, Kemensesneg, Kemenlu, Kemenkumham, BMKG, TNI, Paspampres, Pangdam IX/Udayana, Badan Intelijen Strategis TNI, Badan Intelijen Negara, BEKRAF, OJK, LPS, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Pemerintah Provinsi Bali, Pemerintah Kabupaten Badung, dan Kepolisian Daerah Bali.

Selain itu, hadir pula peserta undangan lainnya seperti operator telepon seluler dan manajemen hotel terkait.

Berdasarkan data tanggal 3 Oktober 2018 tercatat bahwa 12.031 orang mendaftar melalui jalur Meeting Team Secretariat (MTS) dari pihak IMF-WB secara online dan 19.404 mendaftar melalui Indonesia Planning Team.

Angka tersebut akan semakin mendekati 32.000 jika memperhitungkan jumlah pendaftar pada 4 Oktober dan tamu-tamu dari sektor swasta di luar jalur registrasi resmi.

"Masih ada tambah mungkin terakhir," tambah Luhut.
Menurut Luhut jumlah yang fantastis ini menjadikan event di Indonesia ini sebagai rapat tahunan IMF-WB terbesar sepanjang sejarah sejak tahun 1946.

Dalam rapat persiapan terakhir pertemuan IMF-WB Luhut mengatakan misi pemerintah Indonesia bukanlah sekedar menjadi tuan rumah yang baik. Tapi lebih dari itu, event tahunan IMF-WB adalah ajang untuk membuktikan bahwa pemerintah Indonesia mampu me-manage negara dengan baik di tengah kondisi ekonomi global yang tidak menentu sekalipun.

"Saya enggak mau main-main. Saya ingin bahwa ini bukan hanya soal penyelenggaraan, tapi menunjukkan kepada dunia kalau Indonesia bisa mengatur dengan baik dalam keadaan ekonomi dunia situasi begini, kita bisa (membuat) semua berjalan dengan bagus, dan itu bisa kita lakukan kalau kita bersama-sama," ujar Luhut.

Selain itu, Luhut menambahkan pertemuan tahunan IMF-WB itu akan berdampak terhadap perekonomian Bali.

"Hasil studi dari Bappenas dengan jumlah peserta IMF-WB yang kita hitung 19 ribu orang, maka asumsi pertumbuhan ekonomi di Bali 0,64 persen tambahannya. Dan berarti menjadi 6,54 persen dan itu lebih tinggi pertumbuhan ekonomi nasional," kata Luhut.

Menurutnya Bali akan mendapatkan penerimaan Rp 1,5 triliun, itupun dengan asumsi peserta hanya 19 ribu orang.

"Sekarang kalau benar 32.000 orang yang akan datang, asumsi 19,000 itu akan berubah. Mestinya pertumbuhan ekonomi Bali akan lebih tinggi," kata Luhut

Kata Luhut, event tahunan IMF-WB juga merupakan ajang Indonesia untuk mempromosikan pariwisata.

"Kita bikin 33 turis destination di sini. Ada yang mulai register ke Labuan Bajo dan Lombok," kata Luhut.
(ugo)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER