Jakarta, CNN Indonesia -- Calon Wakil Presiden
Sandiaga Uno menargetkan perusahaan rintisan (
start up) Indonesia berstatus
unicorn bertambah menjadi 50 perusahaan dalam lima tahun mendatang. Saat ini, baru ada empat
start up di Indonesia yang memiliki status
unicorn, yakni
Go-Jek Indonesia, Tokopedia, Traveloka, dan Bukalapak.
"Sangat memungkinkan bisa hasilkan 10
unicorn dalam tiga tahun ke depan, dari empat yang sudah ada saat ini dan jadi 50 dalam lima tahun ke depan," ungkap Sandi, Rabu (21/11).
Status
unicorn bisa diraih oleh
start up jika memiliki valuasi sebesar US$1 miliar atau setara Rp14,6 triliun (kurs rupiah Rp14.600 per dolar Amerika Serikat).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya rasa ini menjadi salah satu dari potensi yang dimiliki
start up. Satu
start up bisa buka lapangan kerja tiga sampai empat orang," kata Sandiaga.
Namun, ia tak memungkiri mengerek valuasi sebuah perusahaan rintisan langsung menjadi US$1 miliar bukan persoalan mudah. Makanya, Sandiaga berpendapat peran pemerintah sangat dibutuhkan dalam hal regulasi.
"Peran pemerintah sekarang masih minim. Bayangkan kalau pemerintah bisa bantu lewat kejelasan aturan seperti untuk ojek
online. Kemudian berbagi ilmu ekonomi seperti Airbnb versi lokal," jelas Sandiaga.
Dengan regulasi yang jelas, sambung Sandiaga, maka akan menarik
angel investor untuk menanamkan dananya di sebuah start up. Selain itu, pemerintah juga bisa memberi fasilitas pendampingan, kemudahan perizinan, hingga membantu pemasaran.
"Dalam pemikiran saya dan saya dorong bahwa Prabowo-Sandi harus berpikir
out of the box dalam segi regulasi," ujar Sandiaga.
Upaya pendampingan yang dimaksud berupa pelatihan dasar, menengah, dan pendalaman jaringan.
"Sehingga bisa meminimalisasi jumlah
start up yang gagal," pungkas Sandiaga.
(aud/lav)