Jakarta, CNN Indonesia -- Otoritas Jasa Keuangan (
OJK) mengklaim masih mempelajari proposal permintaan aksi korporasi PT
Bakrieland Development Tbk berupa menggabungkan nilai saham
(reverse stock). Otoritas keuangan ini belum memiliki perkiraan kapan izin itu bisa dikeluarkan.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen mengatakan emiten berkode ELTY itu mengajukan permintaan untuk menyelanggaran Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) ketiga dalam rangka meminta restu pemegang saham untuk melakukan
reverse stock."Sebenarnya kepentingan emiten ke kami adalah untuk minta jumlah kuorum RUPS ketiga tapi kan kami melihat bukan persetujuan kuorumnya tapi lihat substansi kenapa reverse stock itu dilakukan," tutur Hoesen, Senin (26/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Intinya, tegas Hoesen, OJK fokus pada perlindungan investor. Untuk itu, ia akan mempelajari detil proposal yang diajukan Bakrieland Development hingga waktu yang belum bisa ditentukan.
'Saya tidak akan ada target," kata Hoesen.
Sebelumnya, Direktur Bakrieland Development Buce Yeef menjelaskan pihaknya masih menunggu izin dari OJK untuk melaksanakan rencananya untuk
reverse stock. Aksi korporasi itu dilakukan guna merestrukturisasi keuangan perusahaan yang memiliki utang kepada sejumlah kreditur.
Permintaan reverse stock itu juga diminta langsung oleh PT Geo Link Indonesia, sebagai salah satu kreditur Bakrieland Development. Hal itu menjadi dari negosiasi Bakrieland Development terkait restrukturisasi utang dengan cara konversi menjadi saham melalui skema reverse stock dengan rasio 10:1.
Merujuk laporan keuanan perusahaan per September 2018, Bakrieland Development memiliki utang kepada Geo Link Indonesia sebesar Rp313,5 miliar dari total pagu sebanyak Rp500 miliar. Pinjaman dengan Geo Link ini masuk dalam pinjaman jangka pendek yang akan jatuh tempo bulan depan.
"Untuk kepastian
reverse stock kami menunggu dari OJK, kalau OJK bilang oke ya kami Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Nanti kuorum tidak, kalau tidak kuorum ya bubar," papat Buce.
Namun, manajemen memiliki opsi lain jika permintaan reverse stock tak juga direstui OJK, yakni membayar utang dengan aset (
debt to asset swap). Sayangnya, perusahaan akan berat hati melakukan itu karena Buce menyebut aksi itu akan merugikan bagi keuangan Bakrieland Development sendiri.
"Tapi kalau itu harus dilakukan ya sudah, kalau bisa tahun ini ya tahun ini kita
hit loss (merugi) semua ya sudah. Kalau tidak bisa dilakukan tahun ini ya tahun depan," ujar Buce.
(aud/agi)