Jakarta, CNN Indonesia -- Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi Provinsi (Disnakertrans)
DKI Jakarta mencatat ada 3.611 pekerja atau buruh di Ibukota yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (
PHK) akibat
virus corona hingga Jumat (3/4) pagi. Selain itu, ada sekitar 21.797 pekerja yang dirumahkan tapi tidak menerima upah (unpaid leave).
Kepala Disnakertrans Andri Yansyah mengatakan data itu berasal dari para pekerja atau buruh yang mendata diri secara mandiri melalui utas
ini atau yang mengirim e-mail ke
[email protected].
Pendataan dibuka hingga Sabtu, 4 April 2020. Nantinya, data tersebut akan diserahkan ke Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian Ketenagakerjaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agar para pekerja yang di-PHK dan dirumahkan tersebut mendapatkan manfaat dari Kartu Prakerja.
"Untuk mekanisme pencairan bantuan dan nominal, mungkin pemerintah pusat yang bisa menjelaskan," kata Andri kepada
CNNIndonesia.com, Jumat (3/4)
Ia menyebut selain mendapatkan insentif melalui pemerintah pusat para pekerja yang didata tersebut nantinya juga akan mendapatkan bantuan dari Pemprov DKI Jakarta.
Namun, ia enggan menjelaskan nominal dan bantuan apa yang akan diberikan oleh Pemprov.
"Gugus tugas daerah yang bisa menjawab," kata dia.
Sebagai informasi, kartu prakerja mengalami perubahan skema untuk merespons dampak virus corona kepada angkatan kerja Indonesia. Awalnya program tersebut ditujukan untuk pencari kerja mendapatkan layanan pelatihan vokasi baik
skilling atau
reskilling.
Tapi, pemerintah akhirnya mengubah kebijakan dan menggunakan kartu prakerja untuk mewadahi para karyawan yang terkena PHK atau dirumahkan tanpa upah, para pekerja harian yang kehilangan penghasilan dan pengusaha mikro yang kehilangan omzet sebagai akibat covid-19.
[Gambas:Video CNN] (yoa/age)