Peserta Kartu Prakerja Mengeluh Insentif Tak Kunjung Cair

CNN Indonesia
Selasa, 05 Mei 2020 19:25 WIB
Warga mencari informasi tentang pendaftaran program Kartu Prakerja gelombang kedua di Jakarta, Senin (20/4/2020). Pemerintah membuka gelombang kedua pendaftaran program yang bertujuan memberikan keterampilan untuk kebutuhan industri dan wirausaha itu mulai Senin ini hingga dengan Kamis (23/4/2020) melalui laman resmi www.prakerja.go.id. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.
Peserta program kartu prakerja mengeluhkan dana insentif yang dijanjikan tak kunjung cair, meski pelatihan telah diselesaikan. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra).
Jakarta, CNN Indonesia -- Peserta program kartu prakerja mengeluhkan dana insentif yang tak kunjung cair. Program ini diinisiasi Pemerintahan Presiden Jokowi bagi masyarakat yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan dirumahkan sebagai dampak pandemi virus corona.

Shinta Merlinda (28), salah satu peserta yang mengaku telah menyelesaikan pelatihan pertama dan menerima sertifikasi dari Ruang Guru pada 26 April 2020, belum juga menerima dana insentif yang dijanjikan.

Ia mengklaim saldo di dompet elektronik miliknya tak juga bertambah, masih nol rupiah. "Belum masuk, padahal sudah lewat 7 hari dari penerimaan sertifikat," keluhnya, pada Selasa (5/5) lewat pesan singkat Whatsapp.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peserta kartu prakerja asal Banjarnegara, Jawa Tengah ini mengaku mengikuti program ini lantaran tergiur akan insentif sebesar Rp600 ribu per bulan seperti yang dijanjikan. Namun, setelah menyelesaikan pelatihannya, penantian Shinta selama 7 hari tidak kunjung berbuah manis.

Shinta juga telah mencoba mencari tahu lewat sambungan telepon hotline program kartu prakerja, namun sayang sambungan teleponnya hanya sampai pada boot alias rekaman otomatis.

Nasib serupa dialami oleh Rio Pambudi (26). Setelah mengambil pelatihan admin dan sekretaris seharga Rp700 ribu di Skill Academy pada 25 April, insentifnya tak kunjung cair.

Padahal, alasannya mengikuti pelatihan program pun senada dengan Shinta, yaitu berburu insentif dana kartu prakerja senilai Rp2,4 juta.

"Dikasih tahu teman kuliah, iseng daftar, lumayan kan ada duitnya," ungkapnya.

Pria asal Kabupaten Jati, Jawa Tengah, ini sejatinya tak terlalu tertarik dengan pelatihan yang ada. Namun, ia tak bisa mengeluh. Toh, diberikan saldo Rp1 juta secara cuma-cuma dari pemerintah.

Pun begitu, ia bilang tak bakal mau membayar pelatihan yang didapatnya jika harus menggunakan uang pribadi. "Mending buat makan (duitnya)," tambahnya.

Setali dua uang, pemuda asal Kota Kembang Ilham (20), bilang ia baru menelepon call center kartu prakerja kemarin pagi. Tapi, ia diminta untuk menunggu, meski telah menyelesaikan pelatihan hampir dua minggu lalu, 23 April lalu.

Iseng, Ilham mengaku juga meninggalkan komentar di akun Instagram kartu prakerja untuk menanyakan nasib insentifnya. Ndilalah, yang didapatnya ialah arahan untuk menghubungi hotline yang telah dicoba sebelumnya.

"Belum (cair). Baru kemarin pagi telepon call center, masih disuruh tunggu aja karena ada tahap sinkronisasi platform pelatihan sama akun prakerjanya," katanya.

Terpisah, Direktur Kemitraan dan Komunikasi Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja Panji Winanteya Ruky menyebut pembayaran insentif telah dilakukan pada Senin (4/5) secara bertahap kepada peserta yang telah menyelesaikan pelatihan.

"Kami fokus selesaikan backlog dari gelombang 1 dan 2 sebelum mengumumkan hasil gelombang 3," terang dia.

Namun, ia tak mau merinci berapa besar dana yang dimaksudnya. Ia juga tak merinci berapa banyak peserta yang menurutnya telah menerima insentif pertama itu. "Masih diproses," pungkasnya.

[Gambas:Video CNN]

(wel/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER