Asosiasi Emiten Ungkap Berkah Tersembunyi Virus Corona ke RI

CNN Indonesia
Jumat, 12 Jun 2020 07:56 WIB
Direktur PT Indofood Sukses Makmur, Franciscus Welirang, Jakarta, Senin (28/12).
Asosiasi emiten menyebut virus corona bisa memberi berkah ke RI karena penyakit itu berpotensi mengalihkan dominasi rantai pasokan global dari China ke dalam negeri. (CNN Indonesia/Elisa Valenta Sari).
Jakarta, CNN Indonesia -- Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) menyebut pandemi virus corona membawa berkah tersembunyi untuk dunia bisnis. Berkah terjadi akibat beralihnya dominasi rantai pasokan global dari China ke negara-negara berkembang seperti Indonesia.

Ketua Umum AEI Franciscus Welirang yakin di tengah penyebaran virus corona, pihaknya dapat mengambil berkah dari tatanan baru rantai pasokan global yang 20 persennya dipegang Negeri Tirai Bambu.

"Pandemi covid-19 ini juga memberikan suasana baru pada rantai pasokan dunia yang tadinya dikuasai 20 persen oleh China kini bergeser ke beberapa negara lain. Karena pandemi, kami berpeluang mengambil cake (bagian) dari rantai pasokan global itu," ucapnya lewat video conference pada Kamis (11/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Franky, panggilan akrabnya, menilai Indonesia sebagai salah satu negara yang masih mencetak pertumbuhan positif pada kuartal I 2020 merupakan indikator kuat akan kemampuan  mengambil alih posisi China di panggung internasional.

Namun, ia mengingatkan pemerintah tak terlena dengan peluang itu. Ia meminta pemerintah untuk memperbaiki iklim investasi yang selama ini menjadi momok bagi investor asing untuk menanamkan uangnya di pasar modal dalam negeri agar peluang itu bisa diraih.

Di kesempatan sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto mengatakan mendatangkan capital inflow (modal masuk) di tengah pandemi virus corona merupakan tantangan. Terutama, setelah investor asing ramai-ramai angkat kaki dari pasar modal Indonesia.

Untuk itu, Airlangga berpesan kepada AEI untuk memastikan investor asing mampir ke pasar modal dalam negeri pada tatanan normal baru. "Tugas AEI dan BEI untuk memastikan capital outflow berputar menjadi inflow," pungkasnya.

Bank Indonesia (BI) mencatat aliran keluar modal asing pada pekan pertama dan kedua Mei 2020 sekitar Rp5,9 triliun. Besarnya arus modal keluar di pasar saham itu, menurutnya, tak bisa dilepaskan dari kondisi pasar saham global yang masih tak menentu.

[Gambas:Video CNN]
"(Pasar) saham memang masih mengalami outflow. Di minggu kedua, outflow Rp2,72 triliun, Minggu pertama adalah Rp3,19 triliun," tuturnya dalam video conference, Kamis (28/5).

Bank sentral mencatat terdapat arus modal masuk inflow di pasar SBN sebesar Rp6,15 triliun. Angka tersebut meningkat dibandingkan arus masuk modal asing di pasar SBN pada pekan pertama sebesar Rp2, 97 triliun.

(wel/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER