Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali Sediakan Rapid Test

CNN Indonesia
Rabu, 22 Jul 2020 17:50 WIB
Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali menyediakan pelayanan rapid test bagi calon penumpang mulai hari ini, Rabu (22/7).
Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali menyediakan pelayanan rapid test bagi calon penumpang mulai hari ini, Selasa (22/7).(ANTARA FOTO/Fikri Yusuf).
Denpasar, CNN Indonesia --

Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali menyediakan pelayanan rapid test sebagai respons permintaan dari calon penumpang mulai hari ini, Rabu (22/7).

"Kami banyak menerima masukan dan saran dari masyarakat terkait keberadaan layanan rapid test di bandar," ujar General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali Herry A.Y. Sikado, Rabu (22/7).

Pasalnya, mengacu pada peraturan dalam Surat Edaran Gugus Tugas Nomor 9 Tahun 2020, penumpang rute domestik yang hendak berangkat dari Bali diwajibkan menyertakan surat keterangan rapid test dengan hasil non-reaktif yang masih berlaku atau surat keterangan hasil tes PCR dengan hasil negatif. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi hal ini untuk menjawab kebutuhan dari pengguna jasa bandara serta masyarakat secara umum terhadap adanya fasilitas rapid test yang mudah untuk dijangkau," jelasnya. 

Calon penumpang bisa menemukan layanan di area terminal domestik. Terkait pengoperasian layanan tes rapid ini, PT Angkasa Pura I (Persero) selaku pengelola Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, bekerja sama dengan Klinik Suka. 

Herry menjelaskan, layanan ini dibuka setiap hari termasuk Minggu atau pun hari libur nasional mulai dari pukul 08.00 hingga pukul 16.00 WITA.

Biaya yang dikenakan untuk calon penumpang serta masyarakat umum yang melakukan tes rapid sebesar Rp 150 ribu. Hasil pemeriksaan dapat diketahui kurang lebih 15 menit.  

Ia mengatakan, warga yang melakukan rapid test diwajibkan untuk menjalani prosedur protokol kesehatan seperti pemeriksaan suhu tubuh, masker, cuci tangan, dan penjagaan jarak sosial. 

"Untuk penumpang yang telah selesai menjalani prosedur rapid test dipersilakan untuk menunggu hingga hasil tes keluar. Merakit diwajibkan untuk tetap berada di area ruang tunggu," jelasnya. 

Jika ada yang reaktif rapid test, petugas akan langsung berkoordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dan pihak terkait lainnya untuk dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan tes PCR.

"Protokol kesehatan bagi penumpang dan seluruh pengguna jasa bandar udara senantiasa kami terapkan secara ketat, demi meminimalisir risiko penyebaran cirus corona di bandar udara," tutur Herry.

"Secara rutin kami melakukan desinfektan di area layanan rapid test secara rutin untuk memastikan area kerja tetap bersih dan steril," sambung Herry.

Untuk diketahui, jumlah penumpang rute domestik yang terlayani di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali sebanyak 57.116 penumpang. Mereka terangkut melalui 1.073 pergerakan pesawat udara. 

Jumlah ini tercatat setelah berakhirnya pembatasan penerbangan komersial rute domestik seiring tak berlakunya Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020 pada 7 Juni terhitung mulai tanggal 8 Juni hingga tanggal 21 Juli 2020.

Herry memaparkan apabila diata-ratakan selama periode tersebut, setiap hari terdapat 1.298 penumpang dan 24 pergerakan pesawat rute domestik. 

Sedangkan pada saat pembatasan penerbangan komersial rute domestik melalui Peraturan Menteri Perhubungan No. 25 Tahun 2020 yang berlaku dari tanggal 24 April hingga 7 Juni 2020, tercatat sebanyak 375 penerbangan dan 13.038 penumpang rute domestik keluar masuk Bali melalui bandar udara. 

"Rata-rata per harinya terdapat 290 penumpang rute domestik yang terlayani melalui delapan penerbangan," jelasnya. 

"Jadi sejak berakhirnya Permenhub Nomor 25 Tahun 2020, serta dengan berlakunya SE Gugus Tugas Nomor 9 Tahun 2020, jumlah penumpang rute domestik yang kami layani meningkat cukup pesat," pungkas Herry.

[Gambas:Video CNN]



(put/age)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER