Menteri Keuangan Sri Mulyani menambah alokasi pagu anggaran Kementerian Pertahanan (Kemenhan) di bawah komando Prabowo Subianto tahun depan. Tak tanggung-tanggung, tambahan anggarannya mencapai Rp20 triliun dari Rp117,9 triliun di 2020 menjadi Rp137 triliun tahun depan.
Bendahara negara menuturkan kenaikan anggaran tersebut untuk membiayai pembelian Alat Utama Sistem Pertahanan (alutsista) serta perawatannya.
"Kalau kami melihat kebutuhan anggaran Kemenhan, untuk alutsista dan maintenance (perawatan). Itu, menjadi prioritas Kemenhan, jadi kami tidak melihat deviasi yang besar tapi lebih kepada kemampuan mereka untuk eksekusi," katanya, Jumat (14/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, ia menekankan agar Kemenhan membelanjakan anggaran tersebut untuk pembelian produk alutsista dalam negeri. Sebelumnya, diketahui Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Prabowo memprioritaskan produk lokal dalam menggenjot penyerapan anggaran di kementeriannya.
Salah satunya dengan membeli produk peralatan tempur yang diproduksi oleh BUMN seperti PT Pindad (Persero).
"Dari sisi alutsista dan produksi dalam negeri, presiden minta agar belanja Kemenhan dukung belanja dan industri di dalam negeri," imbuh Ani, sapaan akrabnya.
Secara rinci, anggaran tersebut dialokasikan untuk belanja barang dan perawatan alutsista sebesar Rp6,11 triliun, penyelesaian pekerjaan tertunda di 2020 senilai Rp11,13 triliun, dan anggaran kesehatan sebesar Rp2,94 triliun.
Selain itu, dana jumbo tersebut dialokasikan untuk melanjutkan kegiatan prioritas dan strategis dalam rangka mendukung terwujudnya pemenuhan program Minimum Essential Force (MEF).
Detailnya, dana dukungan pengadaan Alutsista sebesar Rp9,3 triliun, modernisasi dan harwat alutsista TNI AD sebesar Rp2,65 triliun, TNI AL sebesar Rp3,75 triliun, dan TNI AU sebesar Rp1,19 triliun.
Kemudian, dana pembangunan Jalan Inspeksi Pengamanan Perbatasan (JIPP) sepanjang 375 kilometer sebesar Rp321 miliar. Terakhir, peningkatan kesejahteraan prajurit yaitu pembangunan rumah dinas prajurit sebesar Rp964,5 miliar yang berasal dari sumber dana SBSN.