The Fed Ingatkan Ekonomi AS Perlu Tambahan Stimulus

CNN Indonesia
Jumat, 06 Nov 2020 19:27 WIB
Gubernur The Fed Jerome Powell menyatakan pemulihan ekonomi AS masih bergantung dengan kasus penularan covid-19.
Gubernur The Fed Jerome Powell menyatakan pemulihan ekonomi AS masih bergantung dengan kasus penularan covid-19.(Alex Wong/Getty Images/AFP).
Jakarta, CNN Indonesia --

Gubernur The Fed Jerome Powell menyatakan pemulihan ekonomi Amerika Serikat (AS) masih bergantung pada kasus penularan covid-19 atau virus corona. Wabah itu akan menjadi kunci perbaikan ekonomi AS.

Powell menyatakan pemerintah AS akan membutuhkan lebih banyak dana untuk mendukung perekonomian negara tersebut. Sebab, pemerintah mengeluarkan banyak stimulus agar ekonomi tetap bergerak.

Namun, AS sedang menjalani pesta demokrasi berupa pemilihan presiden (pilpres). Dua peserta dalam pilpres itu adalah Donald Trump sebagai petahana dan Joe Biden sebagai penantangnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejauh ini, pemerintah masih melakukan perhitungan suara. Ada potensi perpecahan di Washington, sehingga membuat kemungkinan kongres belum akan membahas lagi program stimulus ekonomi jilid II yang akan dikucurkan oleh pemerintah AS.

Powell sendiri beberapa kali menjauh dari diskusi politik. Ia mengatakan ekonomi adalah fokus dari pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang akan mengatur kebijakan The Fed ke depannya.

"Lonjakan kasus covid-19 baru-baru ini mengkhawatirkan bagi ekonomi AS," ungkap Powell, dikutip dari AFP, Jumat (6/11).

Ekonomi AS sebenarnya sudah mulai pulih pada kuartal III 2020. Namun, Powell menyatakan ketidakpastian masih mengintai perekonomian AS ke depannya.

Untuk itu, Powell mengingatkan ekonomi belum akan pulih 100 persen hingga masyarakat sudah yakin untuk melakukan berbagai kegiatan di ruang publik. Ia mendorong agar Washington terus membelanjakan lebih banyak dana untuk membantu pemulihan ekonomi setelah stimulus ekonomi jilid I disahkan pada Maret 2020 lalu.

Sayang, Gedung Putih gagal mencapai kesepakatan dengan Kongres Demokrat tentang paket stimulus ekonomi baru sebelum pilpres. Padahal, paket stimulus itu akan membantu bisnis dan pekerja.

"Kebijakan fiskal dapat melakukan apa yang tidak bisa kami lakukan, yaitu mengganti pendapatan yang hilang bagi orang-orang yang kehilangan pekerjaan," ucap Powell.

Sementara, Pemimpin Mayoritas Senat Republik Mitch McConnell mengatakan ia ingin segera menyetujui undang-undang baru. Sebelumnya, ada komentar terbaru dari parlemen yang menyatakan ada sesuatu yang baru dalam bentuk stimulus.

Diketahui, The Fed awal tahun ini telah mengucurkan triliunan dolar untuk membantu likuiditas ke dalam sistem keuangan dan memangkas suku bunga acuan pinjaman menjadi nol persen.

Powell menuturkan The Fed punya banyak opsi yang tersedia untuk membantu pemulihan ekonomi. Namun, ia tak menjelaskan lebih lanjut mengenai hal tersebut.

"Kami pasti bisa melihat fasilitas baru jika situasinya memburuk," imbuhnya.

Ia mengatakan pihaknya sedang mempertimbangkan untuk memperpanjang fasilitas pinjaman korporatnya melebihi tanggal kadaluwarsa pada 31 Desember 2020.

[Gambas:Video CNN]



(aud/age)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER