Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) mencatat realisasi pembiayaan ekspor untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mencapai Rp14,1 triliun pada 2020. Pembiayaan ekspor terbesar diberikan ke UMKM yang ada di Pulau Jawa.
"Sebenarnya sebarannya sudah merata, tapi secara nilai memang pembiayaan yang besar masih di Pulau Jawa," ujar Kepala Divisi Advisory Services LPEI Gerald Grisanto di acara yang diselenggarakan Sekolah Ekspor, Selasa (20/4).
Bila dirinci, pembiayaan bagi UMKM terbesar ada di DKI Jakarta mencapai Rp1,86 triliun. Lalu, diikuti Jawa Tengah Rp1,74 triliun, Jawa Barat Rp1,56 triliun, dan Jawa Timur Rp5,48 triliun. Sisanya ke provinsi lain yang jumlahnya hanya miliaran per provinsi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Gerald, pembiayaan ekspor ke UMKM sejatinya masih bisa ditingkatkan lagi agar porsi pembiayaannya tidak kalah dari korporasi yang menjadi lini utama bisnis LPEI.
"Untuk UMKM, portofolio (pembiayaan) kami mencapai 16 persen (dari total pembiayaan keseluruhan)," katanya.
Gerald mengatakan pembiayaan ekspor untuk UMKM masih bisa meningkat karena potensinya besar dan kinerja ekspor tengah meningkat pada saat ini. Selain itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga memberi amanah agar LPEI bisa memperbesar porsi pembiayaan ekspor bagi UMKM.
"Pada 2021-2025, portofolio pembiayaan UMKM LPEI diminta tumbuh sampai dengan 30 persen. Jadi ini adalah momentum yang tepat bagi para UMKM untuk berani melakukan ekspor karena UMKM tidak sendiri, didukung juga oleh para pemerintah, dan disiapkan fasilitas pembiayaannya supaya ekspornya benar-benar bisa terealisasi," jelasnya.
Menurut Gerald, LPEI tidak hanya memberi sumber pembiayaan kepada UMKM, tapi juga pendampingan dan pelatihan bisnis serta pemasaran. Begitu juga dengan perluasan pasar ke negara-negara tujuan ekspor.
Pemimpin Divisi Internasional PT BNI (Persero) Tbk Legendariah mengatakan perusahaannya juga memberikan sumber pembiayaan ekspor bagi UMKM. Sayangnya, ia tidak menyebut berapa realisasi saat ini dan seberapa besar nilai pembiayaan yang ditawarkan.
Namun, ia memastikan bank berlogo 46 itu akan memberikan kemudahan dari sisi akses modal, transaksi, informasi dan teknologi, serta pasar. Program-program yang disiapkan, yaitu KUR, kredit kemitraan, kredit komersial, trade finance, hingga skema khusus ekspor.
"BNI berkomitmen mendorong mitra binaannya untuk dapat naik kelas menembus pasar global. Kami juga punya program Go Ekspor dan kerja sama dengan diaspora Indonesia di luar negeri," kata Legendariah.
Sementara Vice President Divisi Bisnis, Komersial, dan SME PT BCA Tbk Ade Bachtiar mengatakan perusahaan memberi dukungan bagi pengembangan UMKM melalui program BCA UMKM Online Expo.
Pada program ini, bank swasta itu memberikan sebuah platform untuk pemasaran produk UMKM yang menjangkau 30 negara dengan kerja sama melalui tujuh bank korespondensi di dunia.
"Di sini kami juga memberikan retail marketplace untuk UMKM dan tentunya fasilitas kredit," pungkasnya.