Investasi properti menjadi salah satu investasi yang banyak dilirik orang karena nilainya yang terus bertambah secara bertahap di masa depan. Kenali cara investasi properti untuk pemula.
Investasi properti diklaim mampu menambah kekayaan bersih pemiliknya. Tak heran jika banyak orang yang menganggap investasi properti begitu menjanjikan dan terjamin untuk jangka panjang.
Lihat Juga :EDUKASI KEUANGAN Kiat Siapkan Dana untuk Beli Hunian TOD bagi Milenial |
Investasi properti tampil dalam banyak bentuk mulai dari bentuk fisik seperti tanah, gudang, kendaraan, ruko, apartemen, hotel dan rumah, hingga bentuk non fisik seperti saham perusahaan properti. Dari banyak bentuk yang disebutkan, investasi properti rumah menjadi yang paling banyak dipilih.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Walau begitu, investasi properti tidak semudah dan secair investasi lain seperti emas, reksadana, atau saham yang mudah dibeli dan dijual. Banyak hal yang harus Anda pelajari dan persiapkan khususnya bagi pemula untuk memulai investasi properti.
Investasi properti bentuk rumah bisa dikategorikan dalam dua hal, yakni sebagai aset investasi dan aset konsumtif. Bedanya hanya terdapat pada penggunaan. Aset investasi bisa Anda jual kapan saja, sementara aset konsumtif rumah tersebut Anda beli untuk ditinggali.
Keduanya tetap mengalami kenaikan harga di kemudian hari. Lantas, apa saja hal yang diperlukan agar cara investasi properti tepat sasaran dan menguntungkan di masa depan? Berikut ulasannya.
![]() |
Investasi bentuk fisik merupakan investasi padat modal alias membutuhkan anggaran besar. Pasalnya, Anda harus membeli terlebih dahulu properti tersebut untuk dimiliki dan dimanfaatkan. Ketersediaan dana harus dalam jumlah yang cukup sesuai dengan bentuk investasi fisik yang Anda pilih.
Seperti yang telah disebutkan di atas, rumah dan apartemen menjadi investasi bentuk fisik yang banyak diminati karena termasuk kebutuhan utama hidup. Properti hunian bisa dijadikan aset konsumtif atau aset investasi.
Jika ingin menjadikan rumah sebagai aset konsumtif, maka Anda harus mempersiapkan uang yang cukup banyak. Selain uang muka, ada biaya lain seperti biaya balik nama, biaya notaris, dan lainnya, dengan nominal yang cukup besar.
Selain itu, pertimbangkan juga biaya operasional saat rumah ditempati seperti iuran kebersihan, iuran lingkungan, iuran air PAM, listrik, dan membeli berbagai furnitur untuk mengisi rumah.
Jika dijadikan aset investasi, maka Anda bisa menyewakannya.
Simak cara investasi properti lainnya di halaman berikutnya...